Kasus Pertama Penularan Flu Burung Pada Manusia di Kanada: Kondisi Remaja Itu Kini Kritis

SURATDOKTER.com - Seorang remaja di Kanada kini berada dalam kondisi kritis setelah terinfeksi flu burung H5N1, menurut laporan pejabat kesehatan.

Remaja tersebut telah dirawat di Rumah Sakit Anak BC di Vancouver sejak Jumat lalu, setelah hasil tes menunjukkan ia positif terpapar virus tersebut. Ini menjadi kasus pertama penularan flu burung pada manusia yang tercatat di Kanada.

Gejala awal yang dialami remaja ini, seperti konjungtivitis, demam, dan batuk, muncul pada awal November.

Setelah sempat dibawa ke ruang gawat darurat dan dipulangkan, kondisi kesehatannya memburuk sehingga harus kembali ke rumah sakit.

Baca Juga: WHO Konfirmasi Kematian Pertama Flu Burung H5N2

Penyakit ini kemudian berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang sering kali memerlukan bantuan ventilator. Meski demikian, otoritas tidak memberikan rincian spesifik tentang perawatan yang diterima selain penggunaan obat antivirus.

Pejabat kesehatan menyatakan bahwa remaja ini sebelumnya dalam kondisi sehat sebelum tertular virus. Hal ini menjadi perhatian karena H5N1, meski lebih umum ditemukan pada burung liar dan unggas, jarang menular ke manusia.

Investigasi intensif sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana virus tersebut masuk ke tubuhnya.

Saat ini, lebih dari 40 orang yang melakukan kontak dengannya sedang dipantau, meski belum ada laporan lain tentang kasus baru.

Flu burung H5N1 mulai menyebar di Amerika Utara pada 2022 dan telah berdampak luas, termasuk pada lebih dari dua lusin peternakan unggas di British Columbia.

Diperkirakan sekitar 11 juta unggas telah dimusnahkan untuk mencegah penyebaran. Namun, belum ada bukti bahwa virus ini menular melalui sapi atau susu di Kanada.

Di rumah remaja tersebut, juga tidak ditemukan adanya hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing, yang terpapar virus ini.

Baca Juga: Kanada Mengkonfirmasi Adanya Kasus Pertama Penularan Flu Burung H5 Pada Manusia

Para ahli menekankan bahwa risiko flu burung pada masyarakat umum tetap rendah, tetapi kasus ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan.