SURATDOKTER.com - Pada Rabu, 18 September, Badan Pangan Singapura (SFA) mengumumkan penarikan kembali produk cuka merk Gold Plum yang diproduksi di China.
Penarikan ini berlaku untuk botol cuka ukuran 550ml dengan tanggal kedaluwarsa terbaik sebelum 30 Juni 2027.
Langkah ini diambil setelah ditemukan adanya kandungan sulfur dioksida yang tidak dicantumkan dalam label kemasan produk tersebut.
Zat sulfur dioksida, yang umumnya digunakan dalam industri makanan sebagai bahan pengawet dan antioksidan, dapat menimbulkan reaksi alergi bagi konsumen yang hipersensitif terhadap sulfit.
Sulfur dioksida dikenal sebagai alergen yang dapat memicu berbagai gejala alergi pada beberapa orang.
Baca Juga: 10 Manfaat Cuka Apel Bagi Kesehatan, Ini Cara Konsumsi yang Benar
Pada individu yang sensitif terhadap zat ini, gejala yang mungkin timbul antara lain gatal-gatal, sakit perut, diare, dan muntah. Zat ini biasanya ditemukan dalam bentuk gas dan sering kali diuji sebagai sulfur dioksida di laboratorium.
Menurut SFA, sulfur dioksida umumnya aman untuk kebanyakan konsumen jika kadarnya tidak melebihi batas yang dianjurkan. Namun, bagi individu yang intoleran atau alergi terhadap sulfit, zat ini dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Menurut peraturan makanan di Singapura, semua bahan dalam produk makanan kemasan harus dicantumkan dengan jelas pada label produk.
Terutama bahan-bahan yang dapat menimbulkan reaksi hipersensitivitas, seperti sulfur dioksida, harus dicantumkan agar konsumen dapat membuat keputusan yang tepat saat membeli produk tersebut.
Selain itu, label harus menyebutkan semua bahan dalam urutan menurun sesuai dengan proporsi beratnya, untuk memastikan konsumen mendapatkan informasi yang lengkap tentang apa yang terkandung dalam produk tersebut.
Untuk menindaklanjuti masalah ini, SFA memberikan arahan kepada importir produk tersebut, Goy Chiap Hin, untuk menarik kembali semua produk yang terdampak dari pasar.
Penarikan ini dilakukan untuk melindungi konsumen dari risiko alergi yang dapat terjadi akibat mengonsumsi produk tersebut.
SFA juga menyarankan agar konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap sulfit tidak mengonsumsi produk ini.
Artikel Terkait
Puluhan Anak di Cianjur Keracunan Masal Usai Santap Nasi Box
Bahaya Minum Air Putih Terlalu Banyak: Dari Keracunan Hingga Kematian Mendadak! Kw utama : minum air berlebihan berbahaya
Wabah E.Coli di MC Donald Meluas: 75 Keracunan dan 1 Orang Meninggal
Marak Beredar Anggur Muscat Terkontaminasi Pesida Berbahaya: BPN Bilang di Indonesia Aman!
Jajanan Latiao Asal Cina Terkontaminasi Bakteri: Konsumen di 6 Daerah Indonesia Keracunan!