SuratDokter.com - Studi terbaru dari University of Nevada menyimpulkan bahwa gelombang panas dapat meningkatkan angka kelahiran prematur, yang berpotensi mengancam kesehatan bayi dan mempengaruhi kesehatan jangka panjang mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh Lyndsey Darrow dan timnya menganalisis catatan kelahiran nasional dari tahun 1993 hingga 2017 di 50 wilayah metropolitan terbesar di Amerika Serikat.
Mereka menemukan bahwa di wilayah-wilayah ini, gelombang panas menjadi 24 persen lebih intens dan dua kali lebih sering terjadi dibandingkan tahun 1960-an.
Ibu-ibu dengan kulit hitam dan Hispanik, serta yang berasal dari kelompok sosioekonomi rendah, diketahui lebih rentan melahirkan prematur setelah terpapar gelombang panas, demikian laporan The Guardian pada Selasa (11/6/2024).
Baca Juga: Mengempukan Daging Dengan Metode 20 30 10, Lembut Banget Waktu Dikunyah. Ini Caranya!
Peristiwa panas ekstrem semakin sering terjadi, berlangsung lebih lama, dan meningkat intensitasnya akibat krisis iklim.
Tahun 2023 mencatat suhu rekor global, dengan bulan Juli 2023 mengalami empat hari terpanas berturut-turut.
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) juga menyebutkan bahwa perempuan hamil termasuk kelompok yang paling rentan terhadap stres akibat panas, dengan risiko lebih tinggi mengalami serangan panas dan kelelahan.
Oleh karena itu hal ini dapat berdampak buruk pada bayi yang berada di dalam kandungan.
Lyndsey Darrow, penulis studi dan profesor epidemiologi di Universitas Nevada, menekankan bahwa temuan mereka menunjukkan adanya kelompok populasi yang tidak dapat menghindari dampak panas dengan efek yang lebih besar.
Baca Juga: Ternyata Anak Bisa Mengalami Varises! Cek Ciri-Cirinya
Penelitian ini mengkaji 53 juta kelahiran di AS antara 1993 dan 2017 di 50 kota besar. Setelah empat hari berturut-turut dengan suhu tinggi, peneliti menemukan peningkatan risiko kelahiran prematur sebesar 2 persen dan 1 persen lebih tinggi untuk kelahiran preterm.
Darrow menambahkan bahwa respons yang lebih tinggi terlihat pada subkelompok yang memiliki akses yang terbatas terhadap pendingin udara dan kemampuan yang lebih rendah untuk menghindari panas.
Paparan panas yang berbahaya bagi ibu hamil dapat menyebabkan kontraksi awal, pelepasan hormon pemicu persalinan, serta mengurangi aliran darah dan dehidrasi, yang semuanya dapat memicu kelahiran prematur.
Artikel Terkait
Kenali Bahaya Hipertensi saat Cuaca Panas, dapat Menyebabkan Dehidrasi Hingga Kenaikan Berat Badan
Ini Penurun Panas Alami saat Demam dan Cara Kompres yang Benar
Waspada Musim Panas! Kenali Bahaya Heatstroke, Tanda-tanda, dan Cara Menanganinya
Ternyata Anak Bisa Mengalami Varises! Cek Ciri-Cirinya
Dokter Sudanto: Mengabdi di Papua dengan Tarif Rp2.000, Dijuluki 'Dokter Rasa Tukang Parkir'