SURATDOKTER.com - Ribuan dokter di Korea Selatan dikabarkan mengundurkan diri secara massal dalam beberapa hari terakhir. Pengunduran diri ini dilakukan sebagai bentuk protes mereka terhadap keputusan pemerintah yang menunda rencana kenaikan gaji untuk para dokter.
Latar Belakang Rencana Kenaikan Gaji Dokter di Korsel
Sejak lama, Korea Medical Association (KMA) menuntut adanya kenaikan gaji yang lebih layak untuk dokter di Korsel. Pasalnya, beban kerja dokter dianggap semakin berat, namun gaji yang mereka terima dinilai tidak sebanding.
Akhirnya setelah melewati perundingan panjang, pemerintah menyetujui rencana kenaikan gaji tahunan sebesar 6,8% untuk dokter mulai tahun 2023 hingga 2026 mendatang. Ini tentu menjadi kabar baik bagi para dokter.
Alasan Pemerintah Menunda Kenaikan Gaji
Sayangnya, rencana kenaikan gaji tersebut terpaksa ditunda pemerintah. Mereka beralasan situasi ekonomi Korsel saat ini tengah sulit pascapandemi, sehingga anggaran untuk kenaikan gaji dokter harus dialihkan untuk pemulihan ekonomi.
Aksi Demo dan Pengunduran Diri Massal Dokter
Keputusan penundaan kenaikan gaji ini tentu saja tidak diterima KMA. Mereka sudah beberapa kali menggelar demo besar-besaran menuntut janji kenaikan gaji tetap dipenuhi.
Namun pemerintah tetap pada pendiriannya, hal ini yang akhirnya memicu gelombang pengunduran diri massal dokter dalam 2 pekan terakhir. Diperkirakan ada lebih dari 10.000 dokter yang sudah mundur dari rumah sakit tempatnya bekerja.
Dampak Pengunduran Diri Dokter Korsel
Pengunduran diri dokter dalam jumlah besar ini tentu saja berdampak besar terhadap layanan kesehatan di Korsel. Setidaknya ada 2 dampak utama yang bisa terjadi, yaitu:
Baca Juga: Kembali Terjadi Kasus Bullying di Batam Yang Melibatkan Remaja Perempuan Hingga Publik Dibuat Geram
Kekurangan Dokter di Beberapa Rumah Sakit Beberapa rumah sakit di Korsel dilaporkan mulai kekurangan dokter akibat banyaknya yang mundur. Hal ini berakibat pada penurunan kualitas pelayanan di rumah sakit tersebut.
Pasien yang berobat jadi terpaksa menunggu lebih lama untuk mendapatkan penanganan dari dokter. Adapula yang terpaksa dirujuk ke rumah sakit lain karena dokter spesialis yang dibutuhkan tidak ada.
Risiko Kesehatan Masyarakat Menurun Jika dampak dari mundurnya para dokter ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin risiko kesehatan masyarakat Korsel bisa menurun.
Pasalnya, akses masyarakat terhadapp pelayanan dokter dan rumah sakit menjadi berkurang. Penyakit yang seharusnya bisa ditangani dengan baik jadi tertunda penanganannya.
Melihat dampaknya yang sangat besar, pemerintah Korsel tentu saja diminta segera menangani masalah pengunduran diri dokter ini. Jika tidak, diperkirakan kondisi layanan kesehatan di Korsel bisa mendekati ambang batas kegawatdaruratan dalam waktu dekat.
Artikel Terkait
Ribuan Dokter di Korea Selatan Mengundurkan Diri dari Rumah Sakit, Ternyata ini Penyebabnya
Kasus Obesitas di Indonesia Makin Melonjak, BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Konsultasi Dokter Gizi, Simak Persyaratannya!
Resign Massal Dokter di Korea Selatan Masih Berlanjut, Pemerintah Ancam akan Menerima Hukuman