• Senin, 22 Desember 2025

Viral, Seorang Pria Meninggal Karena Tersedak Kotoran Manusia saat Berhubungan Intim, Berikut Penyebab, Gejala dan Penanganan Coprophilia

Photo Author
- Sabtu, 10 Februari 2024 | 22:55 WIB
Viral seorang pria tewas akibat memakan tinja pasangannya saat berhubungan intim (Twitter/@tanyakanrl)
Viral seorang pria tewas akibat memakan tinja pasangannya saat berhubungan intim (Twitter/@tanyakanrl)

3. Faktor Neurologis

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara gangguan neurologis tertentu dan paraphilia, termasuk coprophilia.

Gangguan neurologis seperti kelainan otak atau cedera otak trauma juga dapat berkontribusi pada perkembangan imajinasi seksual yang tidak biasa.

4. Faktor Genetik

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada faktor genetik yang dapat memengaruhi perkembangan paraphilia, meskipun hubungan pastinya belum sepenuhnya dipahami.

Gejala Coprophilia

Gejala coprophilia sangat dipengaruhi oleh perilaku, fantasi, atau kecenderungan seksual yang terfokus pada kotoran manusia. Beberapa gejala yang dapat terjadi yakni:

1. Fantasi Seksual

Seseorang yang memiliki fantasi seksual yang melibatkan kotoran manusia atau praktik seksual yang melibatkan kotoran sebagai bagian dari skenario seksual mereka.

2. Pencarian atau Pengumpulan Kotoran

Seorang coprophilia senang mencari kotoran manusia dengan tujuan seksual, baik dengan cara mengumpulkannya secara langsung atau mencarinya melalui media seperti internet.

3. Keterlibatan dalam Praktik Seksual dengan Kotoran

Tipe coprophilia ini senang melibatkankotoran dalam aktivitas seksual, seperti menyentuhnya, menciumnya, atau bahkan memakannya.

Baca Juga: Kecewa, Wanita Ini Mengetahui Kelakuan Buruk Calon Suami dengan Selingkuhannya, Berikut Tips Mencari Pasangan yang Baik

4. Penggunaan Kotoran dalam Permainan Seksual

Kotoran dapat digunakan sebagai alat atau objek dalam permainan seksual, baik dengan diri sendiri atau bersama pasangan.

5. Respon Seksual yang Intens terhadap Kotoran

Coprophilia dapat merasakan gairah seksual yang kuat ketika terpapar pada kotoran manusia, dan kehadiran kotoran dapat memicu respons seksual yang intens.

Meskipun mungkin tidak dialami oleh semua orang dengan coprophilia, beberapa individu mungkin mengalami distres psikologis atau konflik internal terkait dengan keinginan atau perilaku seksual mereka.

Penanganan Coprophilia

Penanganan coprophilia dapat melibatkan berbagai pendekatan. Tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan kebutuhan individu.

Beberapa pendekatan yang dapat dipertimbangkan dalam penanganan coprophilia meliputi:

1. Pemahaman Sex Edukasi

Pendidikan seksual yang komprehensif dan informasi yang akurat tentang paraphilia seperti coprophilia dapat membantu seseorang dalam memahami kondisi tersebut dengan lebih baik.

Pentingnya pemahaman perihal sek memang perlu diedukasi agar tidak terjadinya pelanggaran norma atau penyimpangan seksual.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: Twitter/@tanyakanrl

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X