SURATDOKTER.com - Praktik menggunakan gajah sebagai alat untuk mengangkut turis telah memicu perdebatan di kalangan pecinta hewan. Gajah yang digunakan untuk membawa wisatawan duduk di atas punggungnya dianggap sebagai bentuk eksploitasi.
Jika fenomena ini berlanjut, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tulang punggung dan belakang gajah.
Dukungan terhadap pandangan ini diperkuat oleh peristiwa yang tidak mengenakkan di Thailand, di mana kisah gajah thailand yang telah melayani turis selama 25 tahun akhirnya mengalami nasib tragis. Akibat rutinitasnya yang panjang, tulang belakang gajah tersebut mengalami cacat permanen.
Keadaan penderitaan gajah yang mengalami kerusakan tulang belakang ini didokumentasikan oleh Wildlife Friends Foundation of Thailand (WFFT) melalui beberapa foto yang memperlihatkan Pai Lin, gajah yang mengalami cacat permanen akibat 25 tahun bekerja sebagai pengangkut wisatawan.
Kisah Pai Lin Gajah Thailand
Gajah di Thailand yang dikenal sebagai Pai Lin mengalami kelainan fisik berupa cacat permanen pada tulang belakangnya. Cacat tersebut timbul akibat tekanan yang diberlakukan selama 25 tahun dalam pekerjaannya mengangkut turis untuk menjelajahi hutan. Pai Lin biasanya dipaksa membawa sebanyak 6 turis sekaligus setiap kali bekerja.
Baca Juga: Mengaku Idap ADHD, Ternyata Fuji Punya Pantangan Konsumsi Makanan dan Minuman ini
Wildlife Friends Foundation Thailand (WFFT) menjelaskan bahwa Pai Lin sering kali harus membawa beban yang melibatkan tempat duduk pawang, kelompok turis, dan kursi yang berat di punggungnya, yang menjadi penyebab utama kelainan fisik yang dialaminya.
Kondisi Fisik Pai Lin
Dalam dunia yang penuh kontroversi, fenomena penggunaan gajah sebagai alat untuk mengangkut turis menjadi perdebatan di kalangan pecinta hewan.
Praktik mempekerjakan gajah ini untuk mengajak wisatawan berkeliling, yang duduk di atas punggungnya, dianggap sebagai bentuk eksploitasi. Apabila keadaan ini terus berlanjut, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tulang punggung dan belakang gajah.
Kejadian yang tidak menyenangkan terkait eksploitasi gajah angkut turis terjadi di Thailand, di mana gajah tersebut mengalami nasib malang setelah menjalani rutinitas membawa wisatawan selama 25 tahun. Durasi yang cukup lama ini menyebabkan cacat permanen pada tulang belakang gajah.
Wildlife Friends Foundation of Thailand (WFFT) membuktikan kecacatan tulang belakang gajah ini melalui sejumlah foto yang dirilis. Gajah tersebut bernama Pai Lin, dan kini Pai Lin tinggal di tempat perlindungan yang diawasi oleh WFFT.
Kisah tragis ini mencerminkan penderitaan gajah yang mengalami kerusakan fisik akibat pekerjaannya selama seperempat abad mengangkut turis.
Pai Lin, gajah Thailand yang mengalami cacat permanen pada tulang belakangnya, dipaksa membawa beban yang mencakup tempat duduk pawang, kelompok turis, dan kursi berat di punggungnya setiap kali bekerja.
Kondisinya terus dipantau oleh WFFT di tempat perlindungan mereka. Pernyataan dari WFFT menyatakan bahwa tulang belakang Pai Lin telah mengalami cacat permanen, menyebabkan penurunan posisi tulangnya yang disebabkan oleh beban berat selama 25 tahun.
Artikel Terkait
Bahaya Pertumbuhan dan Perkembangan yang Tidak Seimbang, Berpengaruh pada Kesehatan Anak di Masa Depan
Mengaku Idap ADHD, Ternyata Fuji Punya Pantangan Konsumsi Makanan dan Minuman ini
Mengenal Xenofobia: Istilah yang Kerap Dikaitkan dengan Pengungsi Rohingya di Indonesia