• Senin, 22 Desember 2025

Klarifikasi UNPRI Medan Soal Temuan 5 Mayat di Area Kampus, Benarkah Untuk Praktik Cadaver?

Photo Author
- Kamis, 14 Desember 2023 | 20:22 WIB
Ilustrasi pembelajaran medis, sumber: unsplash.com/nationalcancerinstitute (unsplash.com/nationalcancerinstitute)
Ilustrasi pembelajaran medis, sumber: unsplash.com/nationalcancerinstitute (unsplash.com/nationalcancerinstitute)

SURATDOKTER.com - Kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri), Medan, mendadak menjadi sorotan setelah polisi menemukan 5 mayat di lantai 15.

Kontroversi bermula dari video viral yang menunjukkan penemuan mayat di bak warna biru di lantai 9, yang kemudian tak ditemukan oleh aparat keamanan pada kunjungan pertama mereka.

Klarifikasi palsu oleh oleh sejumlah mahasiswa yang mengatakan bahwa dalam video tersebut adalah manekin juga sempat viral di social media, Dugaan Cadaver untuk pratikum fakultas kedokteran UNPRI Medan sontak membuat ramai warganet.

Baca Juga: Setelah Viral, Polisi Temukan Lima Mayat di Kampus UNPRI Medan

1. Kronologi Penemuan Mayat

Sebuah video viral di media sosial pada Minggu, 10 Desember 2023, menggambarkan tumpukan bak warna biru di lantai 9 yang berisi 2 mayat.

Aparat keamanan tiba pada Senin, 11 Desember 2023, malam hari, namun tidak menemukan bak biru tersebut.

Penggeledahan kembali dilakukan pada Selasa, 12 Desember 2023, pagi hari, dan baru inilah polisi menemukan 5 mayat di lantai 15. Jenazah tersebut terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan tanpa identitas.

2. Klarifikasi palsu dari Mahasiswa UNPRI Medan

Video yang menjadi viral sebelumnya, yang menyebutkan adanya dua mayat, kini diakui sebagai hoaks oleh sekelompok mahasiswa Unpri.

Pada tanggal (14/12/2023), melalui akun Instagram @medentau.id, enam pria yang mengaku mahasiswa Unpri memberikan klarifikasi terkait video tersebut.

Dalam video klarifikasi tersebut, mereka menyatakan bahwa mayat yang terlihat dalam video sebenarnya adalah boneka atau manekin, bukan mayat manusia.

Mereka mengakui bahwa video tersebut hanya sebuah kebohongan yang telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

ereka juga menambahkan bahwa pernyataan klarifikasi tersebut disampaikan dengan kesadaran penuh dan tanpa adanya paksaan sebagai bentuk penyesalan atas tindakan yang mereka lakukan.

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas pihak yang dirugikan, kami sampaikan terima kasih," tambah mereka dalam video tersebut.

3. Reaksi Polisi dan Penggeledahan Kontroversial

Polrestabes Medan mengungkapkan bahwa pihak kampus tidak kooperatif selama penggeledahan.

Kompol Teuku Fathir Mustafa, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, menyatakan bahwa pihak kampus menolak olah TKP.

Keesokan harinya, polisi kembali melakukan penggeledahan tanpa melibatkan petinggi kampus, bahkan mengeluarkan perintah untuk mengosongkan kampus, yang menimbulkan keberatan karena sedang ada proses pembelajaran.

4. Klarifikasi Pihak Unpri Medan

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri, drg Susanto, memberikan klarifikasi terkait penemuan mayat.

Menurutnya, jenazah tersebut adalah cadaver atau mayat yang digunakan untuk praktikum anatomi mahasiswa kedokteran.

Kadaver menjadi bahan penting dalam pembelajaran anatomi, identifikasi penyakit, menentukan penyebab kematian, dan penelitian ilmiah.

Unpri menegaskan bahwa 5 mayat itu dipakai untuk praktikum anatomi oleh mahasiswa kedokteran.

Baca Juga: Mengenal Cadaver, Momok Fakultas Kedokteran yang Jadi Perbincangan Setelah Penemuan Mayat di UNPRI Medan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: Twitter @kgblgnunfaedh, Instagram @medentau.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X