Viralnya Video Produksi 'Beras Palsu' di Media Sosial, Hoaks atau Fakta?

SURATDOKTER.com - Dalam era media sosial, berbagai hoaks dan informasi palsu seringkali menyebar dengan cepat. Salah satu hoaks yang telah menjadi perdebatan adalah klaim tentang beras plastik. 

Beberapa video mengklaim bahwa ada pabrik yang memproduksi beras palsu dari plastik, dan ini telah menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Salah satu video yang menampilkan proses pembuatan beras palsu dari plastik menjadi viral di media sosial. 

Pada tanggal 7 Oktober 2023, sebuah video yang menampilkan pabrik beras palsu dari plastik menjadi perbincangan di media sosial. 

Baca Juga: Fantastis! Ini 7 Cara Enak dan Sehat Mengkonsumsi Nasi dari Beras Putih

Video ini diunggah oleh salah satu akun Facebook dan menunjukkan seorang individu sedang mengurai benda berbentuk lembaran transparan, kemudian benda tersebut dimasukkan ke dalam mesin.

Dalam video tersebut tertulis "Pabrik Beras dari Plastik".

Pada tanggal 12 November 2016, seorang pengguna Facebook dengan nama Ida Idha juga mengunggah sebuah video yang mengklaim sebagai proses pembuatan beras dari kantung plastik. Baru-baru ini video tersebut viral.

Dalam narasi yang menyertai unggahan tersebut, Ida Idha mengekspresikan keterkejutan dengan narasi, "Sereem iiiiih beras dari kantong plastik....penjahat bnget nieeh orng.."

Video ini telah menjadi perbincangan hangat di media sosial sejak kali pertama diunggah, dengan jumlah penonton yang mencapai 2.816.748 kali dan dibagikan sebanyak 98.100 kali, serta menerima lebih dari 3.800 komentar dari pengguna media sosial.

Namun, setelah penelusuran yang dilakukan oleh Cek Fakta Liputan6.com, klaim ini tidak memiliki dasar yang kuat. 

Video tersebut sebenarnya menunjukkan proses pembuatan pelet plastik daur ulang, bukan beras plastik.

Sejak tahun 2010, rumor tentang beras plastik telah muncul di berbagai negara, terutama berawal dari China. Kalim ini tidak mendukung adanya bukti yang kuat.

Situs anti-hoaks Snopes.com juga telah menyebut bahwa rumor ini tidak didasari fakta.