Kejadian serupa juga tercatat pada tahun 1899 dan 1925, dengan beberapa korban meninggal dunia akibat mengonsumsi kentang beracun.
Baca Juga: Benarkah Irisan Kentang Baik untuk Kesehatan Jantung? Kenali Manfaat Lainnya dari Kentang
Pentingnya Penyimpanan dan Pengolahan yang Benar
Penyimpanan yang benar adalah langkah pertama untuk mencegah bahaya solanin. Kentang sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk, gelap, dan kering, jauh dari sinar matahari langsung.
Paparan cahaya dapat memicu produksi klorofil yang menyebabkan warna hijau, sekaligus meningkatkan kadar solanin.
Hindari pula menyimpan kentang di tempat yang terlalu lembap atau panas, karena hal ini dapat mempercepat pertumbuhan kecambah.
Sebelum memasak, penting untuk memeriksa kondisi kentang dengan teliti. Jika kentang menunjukkan warna hijau, memiliki kecambah, atau terasa pahit saat dimakan, sebaiknya segera dibuang.
Mengupas kentang dapat membantu mengurangi kandungan solanin, tetapi jika warnanya sudah terlalu hijau, lebih baik tidak mengonsumsinya sama sekali.
Para ahli juga menyarankan untuk tidak menyimpan kentang terlalu lama. Jika ada keraguan tentang kualitas kentang, lebih baik membuat kompos darinya dan membeli yang baru. Langkah sederhana ini dapat mencegah risiko keracunan dan memastikan kentang tetap menjadi makanan yang aman dan sehat.
Baca Juga: Ini Makanan Sehat Olahan Ubi Penuh Nutrisi Bagi yang Program Diet
Meskipun kentang adalah makanan yang sering dikonsumsi dan mudah diolah, penting untuk memperhatikan penyimpanan dan pengolahannya agar terhindar dari risiko keracunan solanin.
Edukasi tentang tanda-tanda kentang yang tidak layak konsumsi, seperti warna hijau atau kecambah, dapat membantu mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Lebih baik membuang kentang yang meragukan daripada mengambil risiko yang dapat membahayakan kesehatan.
Dengan sedikit kehati-hatian, kentang tetap dapat menjadi bahan makanan yang lezat dan aman bagi keluarga.***