SURATDOKTER.com - Melaksanakan ibadah puasa Ramadan sebagai seorang Muslim di Indonesia membawa banyak keuntungan.
Terutama dengan adanya berbagai hidangan khas untuk berbuka, baik yang memiliki cita rasa manis maupun asin yang akan disajikan di meja makan.
Makanan seperti gorengan, kolak, dan es buah menjadi pilihan lezat sebagai menu berbuka puasa.
Namun, pernahkah berpikir mengenai jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat berbuka, apakah yang manis atau yang asin?
Perlu diingat, selama lebih dari 12 jam berpuasa, proses metabolisme tubuh berjalan lambat.
Oleh karena itu, menu berbuka puasa yang dipilih harus mampu mengembalikan energi dan memenuhi kebutuhan nutrisi.
Penting untuk tidak hanya mengikuti nafsu semata, melainkan memilih dengan bijak.
Istilah populer "berbukalah dengan yang manis" sudah melekat dalam masyarakat Indonesia, sehingga sebagian besar orang cenderung memilih makanan manis sebagai pilihan pertama untuk berbuka.
Meskipun demikian, sebagian lainnya lebih memilih makanan yang cenderung asin atau gurih, seperti gorengan.
Pertanyaannya, manakah di antara makanan manis atau asin yang sebaiknya dipilih untuk berbuka puasa?
Untuk menjaga kesehatan, penting untuk memilih makanan dengan cermat. Berikut adalah beberapa menu buka puasa terbaik yang dapat dicoba, mempertimbangkan kebutuhan nutrisi dan keseimbangan yang diperlukan oleh tubuh.
Makanan Manis atau Asin Saat Buka Puasa?
Sejatinya, baik makanan yang manis maupun asin memiliki kebaikan masing-masing asalkan dikonsumsi dengan bijak.
Kedua jenis makanan ini dapat berdampak pada kesehatan, di mana konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, sementara makanan tinggi gula dapat memicu diabetes.
Pilihan terbaik adalah memilih makanan yang memiliki keseimbangan nutrisi. Menurut saran dari British Nutrition Foundation, menu berbuka sebaiknya dimulai dengan minum air putih, makanan yang tinggi kandungan air, makanan rendah lemak, dan makanan yang mengandung gula alami.