Trend Medsos Viral Makan Baso Pakai Micin 1Bungkus: Ini Dia Mnafaat dan Resikonya!

Namun, bukti terkait hal ini masih terbatas dan membutuhkan penelitian lebih mendalam untuk membuktikan keterkaitannya.

Efek lainnya yang perlu diwaspadai adalah potensi kerusakan ginjal. Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi micin dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan organ ginjal.

Meski demikian, penelitian ini belum sepenuhnya dikonfirmasi pada manusia, sehingga kesimpulan lebih lanjut masih diperlukan.

Apa Kata Medis tentang Tren Ini?

Dalam konteks tren makan bakso basi yang diberi satu bungkus micin, para ahli kesehatan tentunya menyarankan untuk berhati-hati.

Selain kandungan micin yang berlebihan, konsumsi makanan basi sendiri sudah berisiko menyebabkan keracunan makanan.

Kombinasi keduanya dapat memberikan beban berat bagi tubuh, khususnya sistem pencernaan dan ginjal.

Penggunaan micin dalam jumlah wajar sebenarnya tidak berbahaya bagi sebagian besar orang. Namun, jika digunakan dalam jumlah yang sangat besar, seperti yang dilakukan dalam video viral tersebut, dampaknya tidak bisa dianggap remeh.

Apalagi jika dilakukan secara berulang-ulang, risiko jangka panjang terhadap kesehatan tubuh, seperti kerusakan sel dan organ, mungkin saja terjadi.

Baca Juga: Apakah MSG Berbahaya untuk Ibu Hamil? Simak Penjelasannya Disini

Tren makan bakso dengan micin satu bungkus mungkin terlihat menghibur di media sosial, tetapi tetap perlu disikapi dengan bijak.

Micin memiliki manfaat tertentu, seperti meningkatkan rasa makanan dan nafsu makan, tetapi penggunaannya harus dalam batas yang wajar.

Konsumsi micin berlebihan, seperti yang dilakukan dalam tren ini, berpotensi menimbulkan efek negatif bagi tubuh, seperti tekanan darah tinggi, sakit kepala, hingga risiko kerusakan ginjal.

Alih-alih mengikuti tren yang belum tentu aman, ada baiknya masyarakat lebih cermat dalam mengonsumsi makanan dan memilih tren yang memberikan manfaat positif bagi kesehatan.

Ingatlah bahwa apa yang tampak menyenangkan di media sosial belum tentu baik untuk tubuh kita.***