2. Lemak Trans dan Lemak Jenuh
Penumpukan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan metabolisme, yang akhirnya berdampak negatif pada kesehatan ginjal.
3. Kandungan Gula yang Berlebihan
Minuman manis selain menimbulkan risiko obesitas namun juga berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2. Diabetes dapat merusak pembuluh darah, mempengaruhi fungsi ginjal, hingga menyebabkan penyakit ginjal kronis.
4. Kurangnya Asupan Air Putih
Anak yang tidak terbiasa minum air putih biasanya akan tumbuh menjadi seseorang yang suka minum minuman manis. Seperti kita ketahui bahwa air putih sangat penting untuk menjaga fungsi ginjal yang optimal.
Baca Juga: Jangan Sampai Zat Gizi Hilang! Ini Waktu yang Tepat untuk Merebus Sayur!
Dampak dari Kerusakan Ginjal
Ginjal yang rusak tidak dapat membersihakn darah dengan baik dan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti:
- Penumpukan Racun: Limbah yang tidak disaring dengan baik dapat menumpuk dalam darah, menyebabkan keracunan
- Masalah Keseimbangan Elektrolit: Jika keseimbangan elektrolit bermasalah, hal ini bisa mengganggu fungsi kerja jantung dan otot
- Tekanan Darah Tinggi: Ginjal yang rusak dapat mempengaruhi regulasi tekanan darah, meningkatkan risiko hipertensi
- Masalah Tulang dan Anemia: Fungsi ginjal yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan menyebabkan anemia
Tips Menu Bekal Makan Anak yang Sehat
Berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI melalui program “Ini Piringku,” penting bagi orang tua untuk memastikan bekal anak memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
Baca Juga: Ini Manfaat Air Rebusan Daun Sirih yang Bisa Mencegah Karies Gigi atau Gigi Berlubang
Menu bekal makan anak yang sehat harus mencakup jumlah dan komposisi yang tepat dari karbohidrat, protein, juga lemak.
Komposisi menu bekal bisa dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu makanan pokok, lauk-pauk, dan buah sayur.
1. Makanan Pokok
Anak-anak pada usia sekolah memiliki kebutuhan kalori yang bervariasi. Sebagai panduan, anak usia SD memerlukan sekitar 550-650 kalori, SMP 600-700 kalori, dan SMA 750-850 kalori per hari.
Jumlah ini bisa bervariasi berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan tingkat aktivitas anak.
Sebaiknya, pilihlah sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau kentang untuk menjaga energi dan kesehatan pencernaan.
Baca Juga: Fenugreek Bisa Atasi Diabetes? Yuk Cek Penjelasannya Biar Tidak Salah Paham
2. Lauk-Pauk
Anda dapat memilih sumber protein hewani seperti daging, ikan, atau telur serta protein nabati seperti tempe dan tahu sebagai menu utama bekal makan sehat untuk anak.
Gabungkan kedua sumber protein ini dalam satu bekal untuk manfaat maksimal. Misalnya, jika lau utama adalah tempe, tambahkan susu sebagai sumber protein hewani.
Artikel Terkait
Anak Suka Melepeh Makanan? Ini Dia Tips Stimulasi Oromotor Anak, Perhatikan Tesktur Makanan!
Beda Kandungan Gizi dan Manfaat Telur Ayam, Bebek, dan Puyuh: Mana yang Lebih Baik untuk Anak?
Jangan Asal Membawakan Bekal Sekolah untuk Anak! Ini Tips yang Bisa Orangtua Lakukan!
Stres Karena Anak Susah Makan: Ini Cara Mudah Menaikkan BB Anak Yang Wajib Para Ibu Ketahui
Viral Anak Kecil Cuci Darah ke Rumah Sakit, Simak Penyebab dan Cara Mencegahnya!