Baca Juga: Fungsi Air Ketuban untuk Bayi dan Efeknya Bila Terlalu Banyak
3. Berperan dalam pembentukkan antibodi ibu
Antibodi berperan sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu dan mencegah paparan patogen seperti virus maupun bakteri.
Protein berperan dalam pembentukkan antibodi dalam tubuh. Antibodi dapat merespon bakteri dan virus dengan cepat ketika masuk ke dalam tubuh.
Ketika antibodi dapat merespon patogen tersebut maka terbentuklah sistem kekebalan tubuh agar tidak terpapar penyakit yang dibawa oleh patogen tersebut.
Semakin baik stimulasi antibodi dalam tubuh ibu, maka proses metabolisme tubuh ibu dan janin juga akan meningkat sehingga dapat menurunkan risiko infeksi.
4. Membantu menjaga kesehatan tulang dan otot selama kehamilan
Protein dapat membantu penyerapan kalsium yang dapat mempengaruhi kesehatan tulang ibu hamil. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan otot selama masa kehamilan.
Dengan tercukupinya asupan protein maka akan mengoptimalkan pembentukkan jaringan otot dan tulang sehingga dapat lebih kuat.
Hal tersebut tentunya sangat penting karena ketika hamil bobot tubuh akan meningkat. Pembetukkan jaringan otot dan tulang yang optimal tentunya akan membantu menopang beban tubuh selama kehamilan.
Baca Juga: Waspada Posisi Duduk Ibu Hamil Menjadi Penyebab Varises. Simak Gejala dan Pencegahannya!
Dampak Kekurangan Protein Selama Masa Kehamilan
Penambahan suplai darah dan pembentukkan jaringan memerlukan protein dalam jumlah yang besar. Begitupun dengan pertumbuhan janin serta plasenta juga membutuhkan protein.
Dampak yang akan ditimbulkan jika kekurangan protein selama masa kehamilan adalah adanya gangguan tumbuh kembang pada anak, resistensi insulin ibu, kretinisme, IUGR, cacat lahir, hingga cacat kognitif dan perilaku
Tak hanya itu, kekurangan protein juga dapat menyebabkan komplikasi pasca melahirkan, preeklamsia dan eklamsia, anemia, kelahiran premature, pendarahan pada ibu, dan menimbulkan efek jangka panjang bagi ibu dan anak.
Asupan protein yang rendah juga berpotensi lebih tinggi menyebabkan adipositas perut atau perut buncit terlebih lagi jika tidak memperhatikan asupan karbohidrat dan lemak.
Sementara itu IUGR berat bayi lahir rendah meningkatkan angka kematian neonatal. Selain itu, bayi yang lahir dengan berat badan rendah juga berpotensi mengalami gangguan metabolisme, ketidakseimbangan hormon, perkembangan abnormal, hingga gangguan kardiovaskular ketika dewasa.
Baca Juga: Bayi Gemuk Pertanda Sehat? Ketahui Fakta Obesitas pada Bayi dan Apa Saja Bahayanya
Artikel Terkait
Memiliki Lebih Dari Satu Kepribadian, Apakah Alter Ego Sama Dengan Kepribadian Ganda?
Kenali Jenis Penyakit Autoimun
Bagaimana Pola Asuh Orang Tua pada Anak Korban Perceraian?
Mengungkap Fakta: Penambahan Berat Badan Janin Karena Konsumsi Es Krim
Memastikan Kesiapan Persalinan, Inilah Daftar Perlengkapan Penting untuk Dibawa Saat Melahirkan
Ketahui Perbedaan Yoga dan Pilates serta Manfaatnya