SURATDOKTER.com - Banyak orang pernah mengalami kejadian kecil namun membekas seumur hidup — tertusuk pensil saat masih sekolah. Luka itu biasanya sembuh dengan cepat, tapi meninggalkan titik hitam kecil di kulit yang tidak hilang meski sudah bertahun-tahun.
Fenomena ini sering dianggap hanya noda atau sisa tinta, padahal ada penjelasan medis yang cukup menarik di baliknya.
Ternyata, bekas hitam tersebut disebabkan oleh partikel grafit dari isi pensil yang tertinggal di dalam lapisan kulit. Meski terlihat sepele, secara prinsip, bekas itu bekerja mirip dengan tato permanen.
Grafit, Bukan Racun Timbal
Masih banyak yang salah paham dan mengira isi pensil mengandung timbal (lead). Padahal, pensil modern tidak menggunakan timbal sama sekali.
Isi pensil sebenarnya terbuat dari grafit, yaitu bentuk alami karbon yang lembut dan berwarna abu-abu kehitaman.
Saat ujung pensil menusuk kulit, partikel grafit bisa menembus hingga ke lapisan dermis, yaitu lapisan tengah kulit yang juga menjadi tempat pigmen tato ditempatkan.
Karena partikel grafit terlalu kecil dan tidak bisa dikeluarkan oleh sistem imun tubuh, maka warnanya menetap di tempat itu untuk waktu yang sangat lama — bahkan puluhan tahun.
Proses Terjadinya Noda Permanen di Kulit
Ketika kulit tertusuk benda tajam seperti pensil, tubuh akan langsung bereaksi dengan proses penyembuhan luka. Namun jika partikel asing ikut masuk, makrofag (sel imun tubuh) akan mencoba memakan dan memecah partikel tersebut.
Masalahnya, grafit adalah zat inert, artinya tidak bereaksi dan tidak bisa dihancurkan oleh enzim tubuh. Akibatnya, sebagian partikel grafit akan tetap tertinggal di jaringan kulit dan membentuk noda kehitaman permanen.
Karena lokasinya di lapisan dermis, bukan di permukaan kulit, noda ini tidak bisa hilang dengan sabun, krim, atau pengelupasan biasa.
Menariknya, mekanisme ini sama dengan cara tato dibuat — bedanya, tato menggunakan tinta khusus yang disuntikkan dengan sengaja, sementara grafit dari pensil masuk secara tidak disengaja.
Apakah Bekas Luka Pensil Berbahaya?
Secara umum, luka tertusuk pensil tidak berbahaya selama tidak menyebabkan infeksi. Namun, karena melibatkan benda tajam yang mungkin tidak steril, tetap ada risiko bakteri masuk ke dalam kulit.