kesehatan

Mengenal Batas Kemampuan Tubuh untuk Bekerja dan Pentingnya Istirahat yang Cukup

Minggu, 10 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Mengenal batas kemampuan tubuh untuk bekerja

SURATDOKTER.com - Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang cenderung memaksakan tubuh untuk terus bekerja, bahkan melampaui kapasitasnya.

Padahal, tubuh manusia memiliki batas alami yang tidak bisa diabaikan. Bila dipaksa terus-menerus tanpa jeda, tubuh akan mengalami penurunan fungsi secara fisik maupun mental.

Oleh karena itu, penting untuk memahami sejauh mana tubuh bisa bekerja dan kapan waktu yang tepat untuk beristirahat.

Baca Juga: Cepat Capek, Jantung Aman? Kenali Bedanya Lelah Biasa dan Tanda Masalah Serius

Seberapa Lama Tubuh Bisa Bekerja Tanpa Istirahat?

Tubuh manusia sebenarnya dirancang untuk beraktivitas secara teratur dengan jeda istirahat yang memadai. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), batas konsentrasi dan energi manusia dalam 1 sesi kerja berkisar antara 60–90 menit. Setelah itu, tubuh memerlukan waktu jeda sekitar 10–15 menit untuk kembali ke kondisi optimal.

Jika aktivitas terus dilakukan tanpa istirahat, tubuh mulai mengaktifkan respons stres, yang ditandai dengan meningkatnya kadar hormon kortisol, naiknya tekanan darah, serta meningkatnya denyut jantung.

Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, termasuk kelelahan kronis, gangguan tidur, bahkan depresi.

Bekerja Tanpa Istirahat: Dampaknya Nyata

Salah satu contoh nyata dari dampak kerja berlebihan tanpa istirahat adalah fenomena burnout. World Health Organization (WHO) memilah burnout sebagai kondisi yang terjadi akibat adanya stres kerja kronis yang tidak ditangani dengan baik.

Gejalanya mencakup kelelahan fisik dan emosional, penurunan performa, serta rasa sinis terhadap pekerjaan.

Selain burnout, kerja tanpa istirahat yang cukup dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Studi dari Occupational Health & Safety Administration (OSHA) menunjukkan bahwa pekerja yang tidak mendapatkan istirahat cukup memiliki kemungkinan lebih tinggi melakukan kesalahan karena penurunan fungsi kognitif.

Baca Juga: Merasa Lelah dan Sulit Fokus? Mungkin Anda Mengalami Brain Fog!

Berapa Lama Istirahat yang Ideal?

Kebutuhan istirahat dapat bervariasi tergantung aktivitas, usia, dan kondisi kesehatan individu. Namun, secara umum:

  • Istirahat singkat saat bekerja: Disarankan untuk melakukan istirahat 5–15 menit setiap 60–90 menit bekerja. Ini bisa berupa berjalan ringan, minum air putih, atau meregangkan tubuh.
  • Istirahat harian (tidur): Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa membutuhkan 7–9 jam tidur per malam. Kurang dari itu bisa berdampak buruk pada daya tahan tubuh, kemampuan berpikir, dan suasana hati.
  • Istirahat mingguan: Jika bekerja penuh selama seminggu, tubuh perlu satu hingga dua hari untuk pulih. Itulah sebabnya konsep "libur akhir pekan" penting untuk keseimbangan fisik dan psikologis.
  • Istirahat panjang (cuti): Setiap beberapa bulan kerja intens, perlu untuk mengambil cuti minimal beberapa hari untuk memulihkan keadaan mental dan fisik secara keseluruhan.

Tanda-Tanda Tubuh Butuh Istirahat

Tubuh biasanya memberi sinyal ketika sudah melewati batas. Beberapa tanda yang tidak boleh diabaikan antara lain:

  • Sulit berkonsentrasi atau mudah lupa
  • Merasa lesu sepanjang hari meski sudah tidur malam
  • Sering mengalami sakit kepala atau nyeri otot
  • Emosi tidak stabil, mudah marah atau cemas
  • Produktivitas menurun drastis

Jika gejala ini muncul secara terus-menerus, itu adalah sinyal bahwa tubuh membutuhkan waktu istirahat lebih panjang dan berkualitas.

Halaman:

Tags

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB