SURATDOKTER.com - Astigmatisme atau mata silinder merupakan kondisi mata tidak mampu melihat dengan jelas objek, atau obejk tersebut akan berbayang.
Kondisi ini tentunya sangat menganggu aktivitas dan tidak dapat dibiarkan begitu saja. Perlu adanya penanganan profesional guna mencegah kondisi mata silinder lebih parah.
Kondisi ini biasanya sering dikaitkan dengan adanya aktivitas yang dapat merusak mata seperti, membaca dalam pencahayaan yang rendah, menonton dalam ruangan yang gelap.
Akan tetapi faktanya kondisi mata silinder dapat diturunkan secara genetik atau faktor lainnya.
Tetap menjaga kondisi mata dengan mengurangi aktivitas depan layar dan mengkonsumsi makanan yang sehat untuk mata bisa menjadi langkah awal dalam menjaga kesehatan mata.
Apa itu Mata Silinder?
Mata silinder adalah kondisi pada mata yang mengalami astigmatisme. Astigmatisme ialah kelainan mata yang disebabkan bentuk tidak merata dari kornea atau lensa mata.
Baca Juga: 5 Jus Buah yang Bagus untuk Kesehatan Mata Anda
Normalnya, kornea dan lensa mata memiliki permukaan yang bulat atau hampir bulat. Namun, pada astigmatisme, salah satu atau keduanya memiliki bentuk yang lebih mirip oval atau toric.
Mata silinder diukur dalam satuan diopter dan biasanya ditulis sebagai angka negatif atau positif, sering diikuti oleh tanda silinder (Cyl) dan sumbu (Axis).
Contoh notasi mata silinder adalah -1.50 Cyl 90°, yang berarti ada 1.50 diopter astigmatisme, dan sumbu astigmatisme berada pada 90 derajat.
Penyebab Mata Silinder
Penyebab mata silinder dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya ialah genetik. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Faktor Genetik
Kondisi mata silinder dapat disebabkan karena faktor genetik, artinya dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki kondisi mata silinder, kemungkinan anaknya juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hal serupa.
2. Cedera Akibat Operasi Mata
Cedera pada mata yang diakibatkan hasil dari operasi mata tertentu juga dapat mempengaruhi bentuk kornea atau lensa mata, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kondisi mata seseorang mengalami silinder.