SURATDOKTER.com - Cryptic pregnancy atau kehamilan samar merupakan kondisi saat seorang wanita tidak sadar dirinya hamil sebab tidak pernah mengalami tanda-tanda kehamilan.
Akibatnya, ia baru mengetahui jika dirinya hamil saat mendekati waktu akhir kehamilan atau bahkan sesaat sebelum persalinan.
Kehamilan pada umumnya sudah bisa terdeteksi saat janin berusia 4–12 minggu. Cryptic pregnancy umumnya terjadi karena tanda kehamilan yang ditunjukkan sangat samar, bahkan tidak terdeteksi testpack.
Karena tidak merasa dirinya hamil, ibu tidak mempunyai alasan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Hal ini tentu berbahaya karena kehamilan jadi tidak terdeteksi.
Gejala Cryptic Pregnancy
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, berikut ini gejala cryptic pregnancy yang umumnya terjadi:
1. Menstruasi terlambat
Sebagian wanita mungkin mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Jadi, saat menstruasi tidak terjadi selama satu atau dua bulan, ia tidak berupaya melakukan tes kehamilan.
Baca Juga: Sering Mengalami Nyeri Perut Saat Menstruasi? Waspada Adenomiosis
Disamping itu, saat melihat bercak ringan atau perdarahan, ia mungkin menganggap jika itu adalah darah menstruasi yang datang terlambat, bukan tanda awal kehamilan.
2. Gerakan janin tidak terasa
Banyak dari ibu hamil yang baru merasakan pergerakan janin saat pertengahan kehamilan. Pergerakan tersebut akan semakin sulit dirasakan apabila ibu menderita plasenta anterior, yaitu kondisi ketika posisi plasenta berada di depan perut.
Kehamilan pertama pada ibu hamil umumnya juga lebih terlambat dalam menyadari pergerakan janin.
3. Tes kehamilan negatif palsu
Hasil tes kehamilan dengan testpack memang cukup dapat dipercaya, dengan catatan menggunakannya dengan benar.
Salah satu kesalahan umum dalam penggunaan testpack adalah melakukan pemeriksaan pada malam hari. Alhasil, alat tidak bisa mendeteksi hCG (human chorionic gonadotropin).
Oleh sebab itu, pastikan membaca aturan pakai pada testpack yang digunakan. Bila perlu, gunakan beberapa merek testpack sekaligus.