SURATDOKTER.com - Kesemutan adalah sensasi seperti ditusuk jarum halus atau rasa geli yang menyebar di ujung jari hingga lengan atau kaki.
Banyak orang mengalaminya dan sering menganggapnya sebagai hal wajar. Padahal, ketika kesemutan muncul hampir setiap hari, kondisi ini bisa menjadi petunjuk bahwa tubuh sedang mengalami gangguan tertentu.
Tidak semua kasus berbahaya, namun memahami batas antara penyebab ringan dan tanda penyakit serius sangat penting agar penanganannya tepat.
Fenomena kesemutan sebenarnya muncul ketika saraf atau aliran darah terganggu. Gangguan ringan biasanya pulih cepat setelah posisi tubuh diperbaiki, sedangkan gangguan berat terjadi lebih menetap.
Berikut penjelasan yang disusun secara sistematis untuk membantu membedakan keduanya.
Baca Juga: Kesemutan Saat Tidur: Nyaman di Awal, Bisa Jadi Sinyal Bahaya
Penyebab Ringan yang Sering Terjadi
1. Posisi Tubuh Menekan Saraf atau Pembuluh Darah
Kesemutan yang muncul ketika duduk bersila terlalu lama, tidur dengan tangan tertindih, atau bersandar pada siku merupakan salah satu penyebab paling umum. Tekanan pada saraf membuat sinyal listrik terganggu sehingga muncul sensasi geli. Kondisi ini biasanya hilang dalam beberapa menit setelah posisi diperbaiki. Jika sensasi cepat mereda dan tidak disertai nyeri, besar kemungkinan sumbernya tidak berbahaya.
2. Kelelahan atau Kurang Istirahat
Tubuh yang lelah cenderung mengalami sirkulasi darah yang kurang optimal. Pada beberapa orang, kondisi ini memicu kesemutan singkat, terutama di tangan dan kaki. Kesemutan yang hilang setelah beristirahat umumnya tidak mengarah pada gangguan organ tertentu.
3. Kekurangan Vitamin B Kompleks
Vitamin B1, B6, dan B12 berperan penting dalam menjaga kesehatan saraf. Pola makan yang kurang seimbang dapat membuat tubuh kekurangan nutrisi ini, yang kemudian memicu kesemutan ringan berulang. Meskipun ringan, kondisi ini tetap perlu diperhatikan karena bisa berkembang jika dibiarkan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Tangan Kesemutan dan Penyebabnya, Bisa Jadi Kurang Vitamin
Tanda Penyakit Serius yang Perlu Diwaspadai
1. Neuropati (Kerusakan Saraf)
Neuropati dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk diabetes, infeksi, efek obat, atau paparan racun tertentu. Pada neuropati, kesemutan muncul lebih sering, berlangsung lama, dan bisa disertai sensasi panas, nyeri seperti terbakar, atau mati rasa. Pada penderita diabetes, kesemutan biasanya muncul di telapak kaki lalu naik ke betis. Kondisi ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Saraf Terjepit pada Leher atau Pinggang
Saraf yang tertekan akibat postur buruk, cedera, atau bantalan tulang yang bergeser dapat menyebabkan kesemutan yang memanjang. Jika kesemutan menjalar dari leher ke tangan atau dari pinggang ke kaki, ini bisa menjadi tanda saraf terjepit. Sensasi ini biasanya muncul ketika bergerak atau duduk terlalu lama, dan dapat disertai kelemahan otot.
3. Gangguan Pembuluh Darah
Kesemutan yang muncul bersama rasa dingin berlebihan, pucat, atau warna kebiruan pada jari bisa menandakan gangguan aliran darah. Pada beberapa kasus, pembuluh darah yang menyempit membuat jaringan kekurangan oksigen sehingga muncul sensasi kesemutan yang tidak cepat pulih. Kondisi ini harus segera diperiksa agar tidak berkembang menjadi masalah serius.
4. Stroke Ringan (TIA – Transient Ischemic Attack)
Kesemutan yang muncul mendadak, hanya pada satu sisi tubuh, disertai sulit bicara atau kelemahan anggota tubuh, bisa menjadi tanda serangan iskemik sementara. Meskipun gejalanya dapat mereda, TIA merupakan peringatan awal terjadinya stroke dan memerlukan penanganan medis segera.
Artikel Terkait
Hati-hati! Pakai Headset Terlalu Lama Bisa Merusak Saraf Telinga Tanpa Disadari
Cara Mengatasi Telinga Kemasukan Air: Jangan Panik, Ini Solusinya
Infeksi Telinga Otitis Eksterna: Gejala Hingga Cara Menanganinya
Apakah Pemeriksaan dan Pembersihan Telinga di Dokter Ditanggung BPJS? Ini Penjelasannya
Seberapa Sering Harus Membersihkan Telinga ke Dokter? Ini Penjelasan Lengkapnya