Benarkah Bangun Pagi Membuat Tubuh Lebih Sehat? Ini Penjelasan Medisnya

Jika waktu tidur sedang kurang, memaksa bangun pagi bisa memberikan dampak sebaliknya.

Manfaat bangun pagi semakin terasa ketika seseorang konsisten dengan rutinitas hariannya. Aktivitas yang dilakukan pada pagi hari, seperti mandi air hangat, olahraga ringan, atau mengonsumsi sarapan bergizi, turut membantu meningkatkan metabolisme dan aliran darah.

Kebiasaan ini membuat tubuh lebih siap menghadapi aktivitas harian, sekaligus mengurangi rasa lesu yang biasanya muncul ketika bangun siang.

Selain itu, bangun pagi memberikan kesempatan untuk memulai hari dengan suasana lebih tenang. Lingkungan yang masih sepi membantu seseorang mengatur rencana, beribadah, atau melakukan pekerjaan tertentu tanpa gangguan.

Kondisi ini berdampak baik pada kesehatan mental karena menurunkan tingkat stres akibat terburu-buru atau kekacauan jadwal. Ketika tubuh dan pikiran berada dalam kondisi stabil, sistem kekebalan dan kesehatan jangka panjang juga ikut terbantu.

Baca Juga: Tidur dalam Gelap, Rahasia Otak Lebih Sehat dan Tidur Lebih Optimal

Walau demikian, bangun pagi tidak otomatis membuat setiap orang lebih sehat. Tubuh memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda, sehingga tidak ada jam bangun yang sama untuk semua orang.

Yang terpenting adalah memastikan bahwa waktu tidur dan waktu bangun selalu konsisten. Jika seseorang tidur pukul satu dini hari lalu bangun pukul lima pagi, tubuh tidak mendapatkan kesempatan pemulihan yang cukup meski bangun pagi.

Agar manfaatnya lebih maksimal, seseorang dapat mencoba mengatur ritme tidur secara bertahap. Tidur beberapa menit lebih awal setiap malam akan membantu tubuh menyesuaikan diri dengan lembut.

Hindari penggunaan gawai menjelang tidur karena cahaya biru dapat menunda proses rasa kantuk. Membuat rutinitas sederhana, seperti membaca atau mendengarkan musik lembut, dapat membantu tubuh bersiap memasuki fase istirahat.

Pada akhirnya, bangun pagi memang dapat mendukung kesehatan, tetapi manfaatnya hanya muncul jika disertai dengan pola tidur yang baik, keseimbangan aktivitas harian, dan pengelolaan stres. Rutinitas yang sehat tetap menjadi kunci utama, bukan hanya jam bangunnya.***