Dengan mutasi pada kedua salinan gen MAL, seseorang dapat memiliki golongan darah AnWj-negatif, seperti yang ditemukan pada pasien awal.
Namun, para peneliti juga mengidentifikasi beberapa pasien tanpa mutasi ini yang ternyata memiliki kondisi medis yang menyebabkan penekanan antigen AnWj.
Untuk memastikan keterlibatan protein MAL, para peneliti melakukan eksperimen dengan memasukkan gen MAL normal ke dalam sel darah AnWj-negatif. Percobaan ini berhasil membuat antigen AnWj muncul kembali, memberikan bukti bahwa protein tersebut merupakan kunci dalam sistem golongan darah MAL.
Selain itu, penelitian juga mengungkap bahwa antigen ini baru muncul pada bayi setelah kelahiran, menunjukkan peran uniknya dalam perkembangan manusia.
Protein MAL tidak hanya penting sebagai penanda golongan darah, tetapi juga berfungsi dalam menjaga kestabilan membran sel dan membantu transportasi sel.
Menariknya, meskipun individu dengan golongan darah AnWj-negatif memiliki mutasi gen yang sama, tidak ditemukan kelainan sel atau penyakit lain yang secara langsung terkait dengan mutasi ini.
Namun, keberadaan mutasi ini tetap memiliki dampak signifikan, terutama dalam konteks transfusi darah.
Ketidaksesuaian antigen seperti AnWj dapat memicu reaksi serius dan berpotensi fatal selama transfusi, sehingga pemahaman yang lebih baik tentang sistem golongan darah MAL sangat penting.
Penemuan ini membuka peluang untuk mengidentifikasi apakah golongan darah MAL negatif diwariskan atau disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Dengan adanya pengujian genetik yang lebih akurat, pasien dengan kondisi ini dapat menerima perawatan yang lebih baik.
Penelitian tentang golongan darah langka seperti MAL tidak hanya membantu memahami keunikan biologis manusia, tetapi juga menyelamatkan nyawa dengan memastikan keamanan transfusi darah.
Setelah 50 tahun penuh dedikasi, para peneliti berhasil memecahkan misteri yang dimulai dari sampel darah sederhana.
Penemuan sistem golongan darah MAL menyoroti betapa luasnya pengetahuan manusia tentang tubuh kita sendiri dan bagaimana ilmu pengetahuan terus berkembang untuk memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.***
Artikel Terkait
Ternyata Vape atau Rokok Elektrik Berbahaya Untuk Pembuluh Darah Walau Hanya Sekali Menggunakan!
Kondisi Kiwil Terkini Terkena Pengentalan Darah, Diabetes Hingga Hernia
Benarkah Darah Menstruasi Kelak Bisa Menjadi Alternatif Pengobatan Alzheimer
Pernahkah Kamu Perhatikan Warna Darah Saat Menstruasi? Ternyata Bisa Jadi Indikasi Kesehatan Lho!
Gal Gadot Alami Pembekuan Darah di Otak Saat Hamil Anak Keempat