Hindari Hal Ini ! Dapat Mempengaruhi Siklus Menstruasi menjadi Tidak Teratur

SuratDokter.com- Siklus menstruasi yang teratur merupakan indikator kesehatan reproduksi wanita yang baik. Meskipun begitu, ada banyak faktor yang mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi ini.

Beberapa di antaranya mungkin tidak disadari oleh banyak wanita. Berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya dihindari agar siklus menstruasi tetap teratur:

1. Stres
Stres adalah salah satu penyebab utama ketidakteraturan siklus menstruasi. Ketika seseorang mengalami stres, tubuhnya memproduksi hormon kortisol yang dapat mempengaruhi hormon reproduksi.

Stres yang berlebihan bisa mengakibatkan siklus menstruasi menjadi lebih singkat, lebih panjang bahkan tidak menstruasi sama sekali.

2. Perubahan Berat Badan yang Drastis

Perubahan berat badan secara drastis bisa memicu siklus menstruasi. Lemak tubuh berperan dalam produksi hormon estrogen, dan perubahan berat badan yang ekstrem dapat mengganggu keseimbangan hormon ini.

Disarankan untuk menjaga berat badan dalam rentang yang sehat melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur.

Baca Juga: Musuh Bulanan Wanita, Ini Cara Mengatasi Kram Menstruasi yang Menyiksa

3. Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan tiroid, dan diabetes dapat mempengaruhi siklus menstruasi.

Jika Anda mengalami ketidakteraturan menstruasi yang berkelanjutan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

4. Pola Makan yang Tidak Sehat
Asupan nutrisi yang tidak seimbang, kekurangan vitamin dan mineral tertentu, serta diet ekstrem dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi.

Konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, vitamin B, dan lemak sehat untuk mendukung keseimbangan hormon.

5. Konsumsi Kafein dan Alkohol Berlebihan
Mengonsumsi kafein dan alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu siklus menstruasi.

Kafein dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh, sedangkan alkohol dapat mempengaruhi fungsi hati yang berperan dalam metabolisme hormon.