• Senin, 22 Desember 2025

Sakit Kepala Belakang Jangan Anggap Sepele! Simak 5 Penyebabnya dan Cara Mengobatinya Agar Tidak Mengganggu Ibadah Berpuasa

Photo Author
- Senin, 18 Maret 2024 | 21:35 WIB
Ilustrasi Sakit Kepala Belakang (Pexels/Kindel Media)
Ilustrasi Sakit Kepala Belakang (Pexels/Kindel Media)

Sakit kepala belakang bisa terjadi dengan kondisi ringan atau parah. Sakit kepala ringan pada seseorang tidak akan berlangsung lama dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun seseorang yang mengalami sakit kepala parah akan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, atau bahkan tidak sembuh dengan diiringi dengan gejala lain.

Penyebab sakit kepala belakang yaitu :

1. Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala ini adalah sakit kepala yang paling umum terjadi karena kurang tidur, stress, kelelahan, telat makan, atau terlalu lama menatap layar komputer.

Saat kambuh, seseorang yang mengalami sakit kepala belakang juga akan merasakan tekanan di area mata dan leher.

2. Sakit Kepala Kronis

Sakit kepala ini bisa terjadi hingga 3 bulan berturut-turut.

Kondisi ini merupakan sakit kepala tegang yang lama tidak kunjung sembuh dan nyeri kepala setiap hari.

Penyebab sakit kepala kronis diduga karena seseorang yang mengalami cedera leher, kelelahan, tegang otot mata, kelebihan kafein dan alkohol, atau mengalami dehidrasi.

3. Neuralgia Oksipital

Penyakit ini adalah kondisi dimana saraf oksipital yang berada di sekitar saraf tulang belakang mengalami gangguan.

Gangguan saraf tulang belakang dari pangkal leher hingga kepala ini dapat berupa cedera, saraf kejepit, atau peradangan.

Sehingga saraf oksipital mengalami tekanan atau iritasi.

Sakit kepala ini seringkali dianggap seperti migrain karena memiliki gejala yang mirip.

Namun pada kasus neuralgia oksipital akan disertai dengan sensasi tersengat listrik atau tertusuk dengan tajam di wilayah kepala serta leher.

4. Migrain Basilar

Melansir dari American Migraine Foundation, kondisi migrain basilar terjadi pada area belakang kepala disertai gejala pandangan kabur, telinga berdenging, kebutaan sementara dan kesulitan untuk bicara serta mendengar.

Walaupun gejalanya tidak bersifat ekstrim, namun perlu diwaspadai karena migrain basilar dikaitkan dengan penyakit stroke.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dewi Wijayanti

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X