- USG untuk melihat aliran darah di otak bayi sebagai deteksi anemia dini sebelum bukti hidrops.
- USG juga digunakan untuk mendeteksi pembesaran organ atau penumpukan cairan pada bayi.
- Tes darah dilakukan untuk memantau kadar antibodi ibu sebagai deteksi resiko anemia pada bayi.
- Pengambilan sampel darah dari tali pusar janin yang juga digunakan sebagai pemeriksaan anemia.
Meminimalkan resiko bayi lahir kuning karena beda golongan darah
Salah satu upaya untuk meminimalkan resiko bayi lahir kuning adalah dengan melakukan pemeriksaan golongan darah dan rhesus pada ibu.
Selain itu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi vitamin karena kondisi tersebut dipengaruhi oleh penurunan faktor genetik ABO dari ibu. Menjaga kesehatan selama kehamilan juga menjadi hal wajib bagi ibu hamil.
Dokter biasanya memberikan penanganan pada bayi lahir kuning dengan exchane transfusion atau fototerapi. Biasanya, fototerapi memberikan hasil yang lebih baik.
Baca Juga: Perbedaan Rhesus pada Ibu Hamil dan Janin: Gejala Hingga Pengobatannya
Jadi, beda golongan darah ibu dengan bayi bisa membuat bayi lahir kuning karena antibodi ibu menyerang sel darah merah bayi yang seharusnya memproduksi bilirubin.
Oleh karena itu, mengecek kehamilan secara rutin merupakan hal penting karena dapat mendeteksi berbagai masalah kehamilan, termasuk perbedaan golongan darah antara ibu dengan janin
***
Artikel Terkait
Perbedaan Golongan Darah dan Rhesus serta Pentingnya Mengetahui Keduanya
Perbedaan Rhesus pada Ibu Hamil dan Janin: Gejala Hingga Pengobatannya
Wanita Golongan Darah O Sering Alami Masalah Kesuburan, Benarkah?
Golongan Darah Orang Tua dan Anak Berbeda, Simak Faktanya
Benarkah Perbedaan Golongan Darah Dapat Berpengaruh pada Kehamilan ? Simak Informasi Selengkapnya!