Apakah Air Galon Isi Ulang Berbahaya untuk Kesehatan? Cari Tahu Faktanya Di sini!

Baca Juga: Apa itu Air Keras dan Bahayanya Bila Terkena Tubuh

Hal ini termasuk menentukan pilihan dan penggunaan alat yang tepat, memeriksa kebersihan air secara rutin, dan mengambil tindakan lain untuk menjaga kualitasnya.

2. Memperhatikan kebersihan Depot Air Minum

Selain sertifikasi, kebersihan depot air minum juga menjadi pertimbangan penting dalam memilih air galon isi ulang yang aman.

Sebab, keadaan depo secara langsung mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan, yang pada gilirannya dapat berdampak pada kesehatan pelanggan.

Oleh karena itu, jika kondisinya tidak bersih dan tidak dapat diterima, sebaiknya pilih depot lain yang sudah dijamin kebersihannya.

Selain itu, pastikan depot air minum berada pada bangunan yang higienis dan terawat. Terdiri dari ruang penyimpanan, ruang pengisian galon, dan tempat pengolahan air.

Baca Juga: 10 Manfaat Mandi Pagi Pakai Air Dingin Bagi Kesehatan

Pastikan juga galon yang diisi ulang bersih dan tertutup rapat. Pasalnya, pencemaran air bisa disebabkan oleh galon yang terkontaminasi atau pecah.

Tidak kalah penting peralatan pembersih galon yang efektif dan higienis harus disediakan di depot. Sebab, proses pencucian galon yang baik dengan alat yang lengkap berpotensi menghilangkan kuman dan bakteri yang ada pada galon bekas.

Jadi, pentingnya kebersihan tidak bisa disepelekan, karena kondisi depot yang tidak bersih berpotensi menularkan penyakit.

3. Perhatikan Rasa dan Aroma Airnya

Memperhatikan rasa dan aroma air merupakan langkah berikutnya dalam memilih air galon isi ulang yang tepat.

Anda sebaiknya tidak meminum air isi ulang jika rasa atau baunya berbeda dengan air galon biasanya.

Seharusnya tidak ada rasa atau bau yang aneh pada air yang baik. Rasa atau bau yang tidak biasa bisa jadi merupakan tanda kontaminasi bahan kimia.

Galon plastic juga dapat memberikan rasa atau aroma pada air yang disimpannya. Pastikan tidak ada rasa logam atau plastik yang kuat di dalam air karena ini bisa menjadi tanda adanya kontaminan berbahaya yang bermigrasi ke dalamnya.

Baca Juga: Mitos atau Fakta? Rasa Manis Buah Picu Diabetes Tipe 2, Ini Jawabannya!