SURATDOKTER.com - Banyak sekali pilihan makanan pedas yang sangat digemari oleh wanita.
Jika dibandingkan dengan pria, wanita lebih gemar mengkonsumsi makanan pedas. Selain dapat menciptakan efek bahagia makanan pedas nyatanya menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum hawa.
Akan tetapi apabila terlalu sering dan mengkonsumsi makanan pedas dalam jumlah yang cukup banyak dapat meimbulkan masalah tertentu, seperti pencernaan.
Baca Juga: Mengenal Gangguan Kepribadian Paranoid, Ada Tips untuk Mengatasinya Lho!
Kenapa Wanita Lebih Suka Makan Pedas?
Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang mengungkapkan kenapa wanita cenderung lebih suka makan pedas jika dibandingkan dengan pria.
Akan tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang wanita lebih cenderung suka mengkonsumsi makanan pedas salah satunya adalah faktor genetik dan pengaruh sosial.
Seperti teman, keluarga, saudara, atau beberapa rekomendasi makanan pedas yang bermunculan baik itu di media sosial atau kehidupan sosial.
Tidak hanya itu, dalam beberapa budaya makanan pedas merupakan bagian integral dari masakan tradisional.
Wanita dan pria yang dibesarkan dalam budaya ini mungkin lebih terbiasa dengan makanan pedas dan akhirnya mengembangkan rasa pedas terhadap makanan tersebut.
Beberapa orang mencari sensasi dan kesenangan dari makan makanan pedas yang memberikan sensasi panas dan tajam di lidah.
Mengkonsumsi makanan pedas dapat merangsang pelepasan endorfin dalam otak, yang dapat menghasilkan perasaan kenyamanan dan kebahagiaan. Orang yang sensitif terhadap perasaan ini mungkin cenderung menikmati makanan pedas.
Manfaat Mengkonsumsi Makanan Pedas Bagi Kesehatan
Mengkonsumsi makanan pedas dapat memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah manfaat mengonsumsi makanan pedas:
Baca Juga: Sering Dikira Sama Maag dan Gerd Ternyata Berbeda, Berikut Penyebab, Gejala dan Cara Mencegahnya
1. Mengurangi Risiko Kanker
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa capsaicin dalam makanan pedas dapat memiliki efek antikanker. Capsaicin telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker prostat, kanker payudara, dan kanker usus.
