Fenomena Golongan Darah Bombay Phenotype, Mari Simak Penjelasannya

SURATDOKTER.com - Golongan darah individu pertama yang ditemukan memiliki Bombay Phenotype menunjukkan reaksi golongan darah lain dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Dalam fenomena Bombay Phenotype ini, antibodi menyerang sel darah merah berfenotip ABO normal.

Antigen golongan darah ABO tampaknya hilang dari sel darah merah, tetapi ada antigen tambahan yang sebelumnya tidak diketahui.

Apa Itu Golongan Darah Bombay Phenotype?

Bombay Phenotype (hh) yang langka tidak mengekspresikan antigen H (disebut juga zat H), antigen yang ditemukan pada golongan darah O.

Akibatnya, golongan darah ini tidak dapat membuat antigen A (disebut juga zat A) atau antigen B (disebut juga zat B) pada sel darah merahnya. Ini karena antigen A dan antigen B berasal dari antigen H.

Orang dengan golongan darah Bombay Phenotype dapat mendonorkan sel darah merahnya ke anggota sistem golongan darah ABO mana pun (kecuali beberapa gen faktor darah lain, seperti Rh-tidak kompatibel).

Akan tetapi mereka tidak dapat menerima darah dari anggota sistem golongan darah ABO mana pun (yang selalu mengandung antigen A, B, atau H) dan hanya bisa menerima dari orang lain yang memiliki golongan darah Bombay Phenotype serupa.

Kasus Donor Darah Pada Golongan Darah Bombay Phenotype

Menerima darah yang mengandung antigen yang belum pernah ada dalam darah pasien sendiri menyebabkan reaksi kekebalan.

Karena sistem kekebalan penerima hipotetis memproduksi imunoglobulin untuk melawan antigen tersebut.

Dalam kasus pasien Bombay Phenotype, sistem kekebalan penerima memproduksi imunoglobulin untuk melawan antigen A dan B serta antigen H.

Sangat penting untuk menemukan orang dengan Bombay Phenotype untuk menghindari komplikasi selama transfusi darah.

Namun, tes biasa untuk sistem golongan darah ABO akan menunjukkan mereka sebagai golongan O.

Baca Juga: Makanan yang Cocok Buat Kamu Golongan Darah O, Biar Tubuh Kamu Jadi Ideal!

Karena imunoglobulin anti-H dapat mengaktifkan kaskade komplemen yang merusak sel darah merah saat masih dalam sirkulasi, menyebabkan reaksi transfusi hemolitik akut.