• Senin, 22 Desember 2025

Benarkah Ada Ulat Gigi? Mitos atau Fakta?

Photo Author
- Jumat, 26 Januari 2024 | 19:00 WIB
Ilustrasi Ulat Gigi (Freepik/freepik)
Ilustrasi Ulat Gigi (Freepik/freepik)

SURATDOKTER.com - Dahulu kala, sebelum praktik kedokteran gigi modern berkembang, masyarakat meyakini bahwa gigi berlubang disebabkan oleh keberadaan ulat gigi yang menggerogoti struktur gigi.

Keyakinan ini bermula dari gambaran aneh yang menunjukkan entitas mirip ulat gigi yang diduga ditemukan dalam geraham yang telah dioperasi.

Namun, seiring evolusi dalam bidang kedokteran gigi, telah terbukti bahwa ulat gigi hanyalah mitos semata. Kerusakan gigi ternyata disebabkan oleh plak gigi. Plak terbentuk dari kombinasi air liur, bakteri, asam, dan residu makanan.

Apabila plak menumpuk dan merusak lapisan luar gigi, inilah awal mula terjadinya kerusakan gigi yang dikenal sebagai karies gigi atau gigi berlubang.

Mari kita lanjutkan untuk mengetahui lebih banyak fakta mengenai mitos ulat gigi dan proses kerusakan gigi di sini.

Penyebab Kemunculan Mitos Ulat Gigi

Keyakinan mengenai keberadaan ulat gigi dapat ditelusuri kembali hingga sekitar 5000 Sebelum Masehi (SM).

Dalam teks Sumeria, ulat gigi dicatat sebagai salah satu penyebab kerusakan gigi, dan serangga perusak ini juga disebutkan dalam tulisan kuno Cina dari sekitar 1500 SM.

Tulisan yang diukir di tulang menggambarkan ulat gigi menyerang rongga mulut dan gigi.

Secara umum, ulat gigi dianggap sebagai penyebab gigi rusak yang mengakibatkan pembusukan, dan serangga ini diyakini dapat ditemukan di gusi serta gigi yang berlubang.

Terdapat beragam pandangan tentang penampilan fisik ulat gigi; di Inggris, dipercayai bahwa ulat gigi memiliki penampilan mirip belut.

Sementara di Jerman Utara, diperkirakan ulat gigi berwarna merah, biru, dan abu-abu, bahkan dalam beberapa kasus dianggap menyerupai belatung.

Ada beberapa teori potensial yang mencoba menjelaskan mengapa orang zaman dulu meyakini adanya ulat gigi, termasuk:

  1. Air yang Terinfeksi Cacing Guinea, Teori ini mengemukakan bahwa orang mungkin melihat cacing Guinea atau Druncunculus medinensis dari air terkontaminasi. Cacing Guinea betina yang hamil bisa melepaskan ribuan anak cacing muda saat berada di air dingin, dan jenis cacing ini seringkali ditemukan di sumur tempat orang minum.
  2. Struktur Menyerupai Ulat Gigi, Penemuan struktur silinder pada gigi manusia yang menyerupai wujud ulat gigi dapat menjadi alasan lain. Para peneliti di University of Maryland Dental School mencatat adanya struktur berongga yang menyerupai cacing kecil yang melekat pada tubulus di gigi manusia. Namun, penjelasan penuh terkait struktur tersebut belum sepenuhnya dipahami, sehingga orang zaman dulu mungkin salah mengartikannya sebagai ulat gigi.
  3. Perawatan Biji Henbane, Pada abad pertengahan di Inggris, terdapat praktik pengobatan gigi berlubang dengan menggunakan asap dari biji henbane yang dibakar. Tanaman ini memiliki sifat narkotika yang dapat meredakan rasa sakit, dan selama prosedur, asap dari biji yang dibakar menyerupai penampilan ulat. Ini mungkin menjadi faktor pendukung dalam kepercayaan akan keberadaan ulat gigi.

Penyebab Gigi Berlubang

Lapisan terluar gigi, yang disebut enamel gigi, mengandung mineral yang berfungsi sebagai perlindungan bagi gigi.

Gigi berlubang disebabkan oleh penumpukan sisa makanan atau plak yang tidak dibersihkan, yang menjadi tempat bakteri menempel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X