• Senin, 22 Desember 2025

Kelainan Kongenital pada Bayi. Simak Penyebab dan Pencegahannya

Photo Author
- Rabu, 17 Januari 2024 | 19:06 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir (Freepik/freepik)
Ilustrasi bayi baru lahir (Freepik/freepik)

 1. Cacat jantung

Cacat septum ventrikel merupakan kondisi cacat jantung paling umum, dimana dinding pemisah dua bilik jantung tidak terbentuk sempurna dan menyebabkan kebocoran.

Sebagian kasus, lubang dapat menutup sempurna seiring pertumbuhan bayi, namun sebagian perlu diatasi dengan pembedahan.

2. Celah bibir dan langit-langit

Kondisi dimana jaringan pembentuk bibir dan langit-langit tidak terbentuk dengan baik sehingga mempengaruhi cara makan dan kemampuan verbal bayi kelak.

3. Cacat tabung syaraf

Terjjadi akibat kegagalan proses penutupan lempeng syaraf pada masa kehamilan sehingga dapat mengakibatkan kondisi seperti spina bifida.

Yaitu kelainan yang mengganggu penutupan tulang belakang, yang dapat menimbulkan gejala kandung kemih, pencernaan dan fungsi organ lainnya.

4. Gastroschisis

Kondisi dimana rongga perut tidak menutup sempurna, sehingga usus dapat berada diluar tubuh.

Bayi akan disarankan menjalani operasi penutupan rongga dengan waktu secepatnya setelah lahir.

5. Sindom Down / Down Syndrome

Gejala sindrom Down sebenarnya dapat langsung dilihat dari tampilan fisik wajah bulat, mata cekung dan leher pendek.

Anak atau bayi yang mengidap kelainan ini memiliki karakteristik dengan jari-jari yang khas serta telinga yang berukuran lebih kecil.

Motoric anak juga mengalami kelambatan serta memiliki gangguan pendengaran dan gangguan tiroid.

Cara mencegah terjadinya kelainan kongenital

1. Perencanaan kehamilan yang baik dan sehat

Ibu dapat melakukan persiapan kehamilan dengan baik, mulai dengan mempersiapkan kondisi fisik, asupan makanan yang kaya akan nutrisi, dan rutin melakukan olehraga.M

2. Memenuhi kebutuhan asam folat

Vitamin asam folat biasanya diresepkan dokter kandungan selama hamil, namun ibu juga bisa mendapatkannya melalui beberapa bahan makanan.

3. Konsultasi genetik

Ada baiknya untuk mengkonsultasikan resiko genetik dengan dokter atau konselor genetika, sehingga dapat dilakukan pencegahan.

4. Memantau perkembangan janin secara berkala

Ibu hamil sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin, dan melakukan USG secara berkala untuk mengetahui apakah ada gangguan pada janin. Pemeriksaan USG fetomaternal biasa disarankan oleh dokter jika ingin mendapatkan gambaran janin lebih detail..

5. Menghindari paparan zat berbahaya

Sebaiknya selama hamil ibu menghindari paparan asap rokok, baik secara pasif maupun aktif. Demikian juga dengan alkohol, dan obat-obatan berbahaya lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: yankes.kemenkes.go.id, Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X