3. Faktor Genetik
Menurut penelitian, ada indikasi bahwa LGBT dapat memiliki sifat yang dapat diwariskan dari anggota keluarga sebelumnya. Secara umum, laki-laki normal memiliki kromosom XY, sementara perempuan normal memiliki kromosom XX.
Namun, dalam beberapa kasus, seorang pria mungkin memiliki kromosom XXY, yang dapat menyebabkan perilaku yang mirip dengan perempuan.
Meskipun demikian, faktor genetik ini lebih khusus terkait dengan transgender. Untuk gay dan lesbian, secara fisik mereka dianggap normal, tetapi tantangan utamanya muncul pada aspek kejiwaan.
Dampak LGBT bagi Kesehatan
Berikut adalah beberapa dampak LGBT bagi kesehatan yang memiliki risiko lebih tinggi:
Depresi dan Bunuh Diri
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Western Journal of Medicine, masalah kesehatan utama pada komunitas LGBT adalah gangguan psikis seperti depresi dan percobaan bunuh diri.
Sebanyak 40% orang LGBT berpikir serius untuk melakukan percobaan bunuh diri. Pria homoseksual memiliki risiko enam kali lebih tinggi daripada pria heteroseksual, dan wanita lesbian memiliki risiko dua kali lebih tinggi daripada wanita heteroseksual.
Baca Juga: Pentingnya Deteksi Dini: Mahasiswi UB Bunuh Diri Diduga Depresi
Penyalahgunaan Zat Adiktif
Penggunaan obat terlarang, rokok, dan alkohol meningkat pada individu LGBT. Pria homoseksual yang merokok berat memiliki risiko 19%, sedangkan pemakaian obat terlarang sembilan kali lebih tinggi dibandingkan heteroseksual.
Kanker
Wanita lesbian dan biseksual berisiko lebih tinggi terkena kanker, terutama karena kekurangan memiliki anak dan tingginya angka perokok dalam komunitas tersebut. Kanker payudara dan endometriosis memiliki risiko lebih tinggi pada mereka.
Gangguan Pola Makan
Pria homoseksual memiliki tingkat gangguan pola makan lebih tinggi (17%) dibandingkan dengan pria heteroseksual, sedangkan pada wanita lesbian mencapai 4,2%, wanita heteroseksual 1,4%, dan pria heteroseksual 3,4%.
Kanker Anus
Risiko kanker anus meningkat pada individu yang memiliki riwayat seks anal berulang, terutama pada pria homoseksual yang juga terinfeksi virus HIV.
Penyakit Akibat Gangguan Hormon
Individu transgender mengalami risiko penyakit akibat gangguan hormon. Terapi hormon untuk mengubah identitas gender dapat meningkatkan risiko gangguan liver, tumor kelenjar endokrin, dan kanker prostat pada pria yang ingin menjadi wanita, serta risiko penyakit jantung dan kanker endometrium pada wanita yang ingin menjadi pria.
Cara Mencegah LGBT
Berikut adalah cara mencegah LGBT:
Pengasuhan yang Sesuai dengan Jenis Kelamin Anak
Menerapkan pola pengasuhan yang sesuai dengan jenis kelamin anak sebagai langkah pencegahan.
Mengelola Lingkungan Sosial
Memastikan lingkungan sosial dijaga dan dipantau agar tidak mendukung perkembangan LGBT yang tidak diinginkan.
Artikel Terkait
Inilah Gangguan Mental Remaja hingga Nekat Melakukan Tindakan Bunuh Diri?
Mental Health Alert: Singapura Menghadapi Gelombang Bunuh Diri yang Mengejutkan
Cara Mengajarkan Pendidikan Seks pada Anak Sesuai Usia untuk Cegah Kekerasan Seksual
Singapura Semakin Tegas Melarang Vape, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan
Jangan anggap Sepele, Sakit Gigi bisa Memicu Penyakit Jantung hingga Kematian