Cara Cek Kondisi Skoliosis di Rumah yang Praktis dan Mudah

1. Cek bahu kanan dan kiri. Perhatikan apakah bahu Anda sama tinggi atau tinggi sebelah.
2. Cek jarak antara lengan sampai dengan panggul. Jika ada celah di antara salah satu lengan dengan panggul artinya merupakan indikator mengalami skoliosis.
3. Cek tinggi panggul kanan dan kiri sejajar atau ada yang tinggi sebelah.
4. Posisi menundukkan kepala hingga posisi badan lurus ke depan. Perhatikan tulang belakang apakah terdapat benjolan di salah satu sisinya.
5. Berdiri tegak  menempel pada tembok, lihat dari samping ada jarak antara kepala dengan tembok atau punggung tampak membungkuk ke depan. 

Adapun penyebab terjadinya kelainan tulang punggung skoliosis cukup beragam.

Diantaranya faktor genetik atau memiliki keluarga yang juga mengalami skoliosis, bawaan lahir, cacat tulang belakang, bantalan dan sendi tulang belakang yang mulai rapuh karena faktor usia. 

Tak hanya itu mengalami osteoporosis juga bisa menjadi penyebab skoliosis, ada infeksi atau cedera pada tulang belakang, juga kebiasaan buruk sehari-hari.

Baca Juga: 13 Manfaat Buah Melon untuk Kesehatan, Salah Satunya Menguatkan Tulang

Kebiasaan buruk sehari-hari berikut ini perlu ditinggalkan guna menghindari terjadinya kelainan tulang punggung skoliosis, di antaranya adalah:

1. Menulis sambil tiduran di meja. Kebiasaan yang kerap dilakukan tidak hanya pada anak-anak, tetapi juga orang dewasa dalam kurun waktu yang lama bisa membuat tulang belakang belok ke samping.
2. Membawa beban berat yang bertumpu pada salah satu pundak menjadi salah satu penyebab skoliosis.
3. Duduk menyilangkan kaki. Kebiasaan duduk perempuan dengan posisi kaki bertumpu pada kaki yang satunya dalam kurun waktu yang terus menerus bisa membuat tulang panggul berputar dari posisi yang sebenarnya sehingga dapat memicu terjadinya skoliosis.

Jika indikator-indikator kelainan skoliosis di atas Anda alami, segera periksa ke rumah sakit atau dokter spesialis Orthopedi guna mendapatkan penanganan medis yang tepat.