1. Buat Daftar Kegiatan yang Bisa Dilakukan Sendiri oleh Anak
Buatlah daftar kegiatan anak yang bisa dilakukannya sendiri. Seperti menggosok gigi, memilih pakaian yang akan dikenakannya, merapikan kembali mainan setelah digunakan.
Anda juga bisa tanyakan pada anak tugas apa yang menurutnya cukup sulit. Hal ini mungkin dapat membuat anak untuk mencobanya, bila Anda menawarkan diri untuk membantunya..
2. Pujilah Pekerjaannya
Berikan pujian saat anak sudah bisa melakukan tugasnya sendiri tanpa bantuan Anda. Jangan pernah menunjukkan jika anak melakukan kesalahan. Lebih baik Anda perbaiki kesalahan anak tanpa perlu menyalahkannya.
Dengan begitu anak akan mengetahui kesalahannya sendiri dan bisa saja nanti akan mengubahnya.
Perlu Anda ingat, anak memiliki daya tangkap yang lebih cepat akan hal-hal yang dipelajarinya. Sehingga anak dengan cepat akan menyadari kesalahannya lalu segera memperbaikinya.
3. Jangan Menuntut Anak untuk Sempurna
Terimalah bila anak melakukan sesuatu yang tidak Anda harapkan. Misalnya anak tanpa sengaja menumpahkan susu, jangan mengkritik terlebih menyalahkannya.
Tapi tunjukan pada anak cara membersihkannya dan yakinkan anak bahwa hal tersebut bisa terjadi pada siapapun.
Baca Juga: Ayah dan Ibu Jangan Bertengkar di Depan Anak, Ini Efeknya
4. Ajarkan Anak Cara Menabung
Sediakan celengan dan ajarkan anak menabung sejak usia dini. Bimbing serta dorong anak untuk menabung.
Ajarkan pula anak untuk gunakan uangnya untuk sesuatu yang benar-benar dibutuhkan, namun, biarkan pada akhirnya mereka yang memutuskan.
Anak akan belajar dan memiliki pengalaman pahit jika mereka menghabiskan uang mereka dengan sembarangan.
Berikan juga pemahaman mengenai tujuan menabung supaya anak bersemangat menabung. Misalnya menabung untuk membeli mainan baru.
5. Beri Anak Hadiah
Beri anak hadiah karena dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik adalah salah satu cara tepat untuk mengajari anak agar mandiri.
Anda dapat berikan tugas-tugas harian yang harus diselesaikan dan beri hadiah, misalnya dengan memberikan tambahan uang jajan atau uang saku.
6. Biarkan Anak Mengatasi Masalahnya Sendiri
Pertengkaran sesama anak adalah hal yang wajar, baik di sekolah, tempat bermain, atau lingkungan rumah. Dan mendampingi anak saat terjadi pertengkaran merupakan hal yang penting.
Artikel Terkait
Penyebab GTM Pada Anak, Dan Cara Mengatasinya
Anak Kedua Atta Aurel Lahir, Berikut Cara Meningkatkan Bonding Ayah dan Bayi
Ayah dan Ibu Jangan Bertengkar di Depan Anak, Ini Efeknya
Benarkah Harus Banyak Konsumsi Sayuran Hijau jika Ingin Hamil Anak Perempuan? Cek Faktanya di Sini!
Kenali Ciri Anak Autis Sejak Dini, Penyebab, Cara Penanganan yang Tepat dan Pencegahannya