Acinetobacter baumannii bukan bakteri biasa. Infeksi yang disebabkannya bisa sangat beragam, tergantung pada bagian tubuh mana yang terpapar. Beberapa jenis infeksi yang umum terjadi meliputi:
- Pneumonia nosokomial (infeksi paru akibat perawatan rumah sakit), terutama pada pasien yang menggunakan ventilator.
- Infeksi luka operasi atau luka terbuka, yang bisa menyebabkan peradangan berat.
- Infeksi saluran kemih, terutama pada pasien dengan kateter.
- Infeksi aliran darah (sepsis), yang bisa berujung pada kegagalan organ jika tidak ditangani.
Yang membuat bakteri ini berbahaya adalah resistensinya terhadap banyak jenis antibiotik. Beberapa strain bahkan termasuk dalam kategori superbug, yaitu bakteri yang hampir tidak bisa dibunuh dengan obat-obatan biasa.
Mengapa Acinetobacter baumannii Begitu Sulit Dihilangkan?
Ada beberapa alasan mengapa bakteri ini sulit ditangani:
1. Kemampuan Bertahan Hidup yang Tinggi
Bakteri ini bisa hidup di permukaan kering selama berminggu-minggu, membuatnya sulit dihilangkan hanya dengan pembersihan biasa.
2. Cepat Beradaptasi dengan Antibiotik
Acinetobacter memiliki kemampuan bermutasi dan bertukar gen resistensi dengan bakteri lain. Hal ini membuatnya kebal terhadap berbagai antibiotik, bahkan yang tergolong kuat.
3. Membentuk Biofilm
Di permukaan alat medis atau jaringan tubuh, bakteri ini bisa membentuk lapisan pelindung bernama biofilm, yang membuatnya makin sulit dijangkau oleh obat.
Baca Juga: Apakah Tisiu Basah Non Alkohol Benar Bisa Membunuh Kuman dan Bakteri?
Bagaimana Cara Menanganinya?
Mengatasi infeksi yang disebabkan oleh Acinetobacter baumannii bukan perkara mudah. Penanganannya meliputi:
- Identifikasi cepat melalui kultur laboratorium, agar dokter tahu jenis bakteri dan tingkat resistensinya.
- Pemberian antibiotik kombinasi, karena satu jenis antibiotik saja sering tidak cukup.
- Pengawasan infeksi ketat di rumah sakit, seperti penggunaan alat pelindung diri, desinfeksi menyeluruh, dan pembatasan kontak dengan pasien yang terinfeksi.
- Perawatan suportif, seperti ventilasi, infus, atau pemantauan organ jika infeksi sudah menyebar.
Beberapa rumah sakit bahkan sudah menggunakan pendekatan berbasis genom untuk mengetahui jenis resistensi bakteri secara lebih spesifik, agar terapi bisa tepat sasaran.
Pencegahan Adalah Langkah Terbaik
Karena sulitnya pengobatan, maka pencegahan menjadi kunci utama. Langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit, dan sterilisasi alat medis secara rutin bisa menurunkan risiko penyebaran bakteri ini.
Untuk masyarakat umum, menjaga daya tahan tubuh dan menghindari penggunaan antibiotik sembarangan juga sangat penting. Antibiotik yang digunakan tanpa pengawasan justru mempercepat munculnya resistensi, termasuk terhadap bakteri seperti Acinetobacter baumannii.