Penurunan pertumbuhan rambut ini lebih disebabkan oleh stres oksidatif yang terjadi selama periode puasa panjang, yang dapat mempengaruhi sel induk folikel rambut.
Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil pada manusia lebih ringan, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah puasa intermiten benar-benar mempengaruhi pertumbuhan rambut dalam jangka panjang.
Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa ada cara untuk mengurangi dampak negatif puasa intermiten pada rambut.
Baca Juga: Kenali Penyebab Rambut Rontok Berlebihan yang Menyebabkan Kebotakan, dan cara Mengatasi yang Efektif
Salah satunya adalah dengan mengaplikasikan antioksidan, seperti vitamin E, yang terbukti membantu melindungi sel induk folikel rambut (HFSC) dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif.
Ini memberikan harapan bahwa dengan penyesuaian diet atau penggunaan suplemen tertentu, efek samping puasa intermiten terhadap rambut bisa diminimalkan.
Secara keseluruhan, puasa intermiten memang menawarkan berbagai manfaat kesehatan, tetapi penelitian ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dan mempertimbangkan semua efek samping yang mungkin timbul, termasuk dampaknya pada pertumbuhan rambut.
Bagi mereka yang tertarik mencoba puasa intermiten, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan dan memastikan bahwa tubuh mendapat cukup nutrisi yang diperlukan, terutama untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit.
Penelitian lebih lanjut tentu akan sangat membantu untuk memperjelas hubungan antara puasa intermiten dan pertumbuhan rambut, serta menemukan cara untuk memitigasi dampak negatifnya.
Sebagai langkah awal, penggunaan antioksidan dan pemilihan pola makan yang lebih seimbang mungkin bisa menjadi solusi untuk menjaga kesehatan rambut bagi mereka yang ingin mencoba puasa intermiten.***