SURATDOKTER.com - Puasa intermiten, pola makan yang membatasi waktu makan dalam sehari, semakin populer di kalangan banyak orang, termasuk di Amerika Serikat.
Metode ini dikenal dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, seperti menurunkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan bahkan Alzheimer.
Namun, seiring dengan semakin banyaknya orang yang mengadopsi pola makan ini, muncul kekhawatiran mengenai efek sampingnya, salah satunya terkait dengan pertumbuhan rambut.
Baca Juga: Anda Menemukan Uban Pada Rambut Anak Anda? Jangan Panik Dulu, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Baru-baru ini, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell menyelidiki dampak puasa intermiten terhadap pertumbuhan rambut, baik pada tikus maupun manusia.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa puasa intermiten dapat memperlambat laju pertumbuhan rambut, meskipun dampaknya tidak terlalu parah pada manusia.
Temuan ini dapat memberi petunjuk tentang bagaimana puasa intermiten dapat memengaruhi proses regenerasi rambut di tubuh.
Penelitian ini dimulai dengan eksperimen pada tikus yang dicukur habis. Tikus-tikus tersebut dibagi dalam dua kelompok: satu kelompok menjalani puasa intermiten dengan pola 16:8 (puasa selama 16 jam dan makan dalam waktu 8 jam) dan kelompok lainnya menjalani pola puasa berseling (ADF).
Sementara itu, ada juga kelompok kontrol yang diberi akses makanan tanpa batas. Setelah 30 hari, tikus yang tidak berpuasa menunjukkan pertumbuhan rambut yang lebih cepat, sedangkan tikus yang berpuasa intermiten hanya mengalami pertumbuhan rambut yang sangat terbatas.
Baca Juga: Stress Pengaruhi Pigmen: Rambut Jadi Cepat Beruban?
Para peneliti menyimpulkan bahwa hal ini terjadi karena sel induk folikel rambut (HFSC), yang penting untuk pertumbuhan rambut, tidak dapat mengatasi stres oksidatif yang dihasilkan oleh perubahan metabolisme tubuh dari menggunakan glukosa ke lemak selama puasa.
Dalam eksperimen manusia, para peneliti juga melakukan uji coba terhadap 49 orang dewasa muda yang sehat. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang menjalani puasa intermiten selama 18 jam setiap hari mengalami penurunan kecepatan pertumbuhan rambut sebesar 18% dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menjalani puasa.
Meski demikian, dampaknya pada manusia dianggap lebih ringan dibandingkan pada tikus, karena manusia memiliki metabolisme yang lebih lambat dan siklus pertumbuhan rambut yang berbeda.
Meskipun penelitian ini menunjukkan adanya penurunan dalam pertumbuhan rambut, para ahli memperingatkan agar tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa puasa intermiten buruk untuk rambut.