hidup-sehat

Kasus Kanker Payudara di Singapura Melonjak: Begini Pentingnya Pemeriksaan Dini

Kamis, 10 Oktober 2024 | 19:22 WIB
Kasus kanker payudara di Singapura melonjak: lakukan pemeriksaan dini

SuraDokter.com - Kanker payudara merupakan ancaman yang terus meningkat bagi wanita di Singapura, terutama bagi mereka yang masih berusia muda.

Data terbaru menunjukkan bahwa satu dari enam wanita kini telah didiagnosis mengidap penyakit ini. Yang lebih memprihatinkan lagi, proporsi kasus pada wanita usia muda di bawah 45 tahun semakin meningkat.

Dokter bedah kanker payudara, Dr. Anthony Tang, menyatakan bahwa angka ini semakin meningkat signifikan, bahkan tidak jarang ditemui pasien berusia dua puluhan atau tiga puluhan dengan benjolan besar yang telah berkembang menjadi kanker stadium lanjut.

Kasus-kasus seperti ini seringkali terjadi karena minimnya kesadaran akan risiko kanker di usia muda, yang menyebabkan banyak wanita menunda pemeriksaan dan akhirnya terlambat mendapatkan diagnosis yang tepat.

Sebagai contoh, baru-baru ini, Dr. Tang menangani seorang wanita berusia tiga puluhan yang memiliki benjolan berukuran 5 cm selama dua tahun tanpa diperiksa.

Baca Juga: Jaga Diri: Kasus Pasien Kanker Payudara di Kalangan Wanita Asia Meningkat!

Saat ia akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi, kanker tersebut telah mencapai stadium 2 dan hampir memasuki stadium 3.

Fakta ini semakin menguatkan pentingnya deteksi dini kanker payudara. Dengan ditemukannya kasus pada tahap awal, peluang kesembuhan akan jauh lebih besar.

Perubahan Budaya dan Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko

Seiring dengan perubahan gaya hidup dan budaya, risiko kanker payudara di kalangan wanita muda terus meningkat.

Dr. Tang menekankan bahwa memiliki anak sebelum usia 35 tahun, menyusui, serta memiliki lebih banyak anak dapat mengurangi risiko kanker payudara.

Namun, saat ini semakin banyak wanita di Singapura yang memilih untuk memiliki anak di usia yang lebih tua, memiliki lebih sedikit anak, atau bahkan tidak menyusui sama sekali.

Kombinasi antara perubahan gaya hidup ini dan faktor genetik turut memperburuk risiko terkena kanker payudara di usia muda.

Selain itu, gaya hidup yang tidak aktif dan kelebihan berat badan juga disebut sebagai dua faktor risiko yang dapat dicegah.

Menjaga berat badan yang sehat dan menjalani pola hidup aktif bukan hanya dapat mengurangi risiko kanker payudara, tetapi juga mencegah penyakit lain seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Halaman:

Tags

Terkini