SURATDOKTER.com - Dalam kehidupan sehari-hari, makanan adalah bagian penting dari kesejahteraan kita.
Namun, apa yang sering kita lupakan adalah dampak pilihan makanan kita pada lingkungan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana pilihan makanan kita berkontribusi pada masalah lingkungan seperti perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan masalah keberlanjutan.
Mari kita jelajahi bagaimana makanan dan lingkungan saling terkait.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Sugar Rush pada Anak, Benarkah Bisa Bikin Hiperaktif?
Makanan dan Pemanasan Global
Peranan Peternakan: Salah satu dampak terbesar makanan pada lingkungan adalah peternakan.
Dalam penelitian terbaru, diketahui bahwa sekitar 14,5% dari emisi gas rumah kaca global berasal dari peternakan.
Sapi, misalnya, menghasilkan metana, yang memiliki potensi pemanasan global lebih besar dibandingkan dengan karbon dioksida. Kambing dan domba juga berperan dalam menghasilkan gas metana.
Pembibitan sapi dan produksi pakan ternak juga berkontribusi pada deforestasi, yang berdampak negatif pada ekosistem dan keragaman hayati.
Solusi Berkelanjutan: Salah satu cara mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan memilih sumber protein nabati daripada hewan.
Diet nabati atau reduktarian (mengurangi konsumsi daging) adalah solusi berkelanjutan yang dapat membantu mengurangi emisi karbon.
Makanan dan Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Pertanian Intensif: Pertanian intensif untuk memenuhi permintaan makanan global telah mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati.
Penyemprotan pestisida yang berlebihan dan penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan merusak ekosistem dan mengancam keberlangsungan spesies-spesies tertentu.
Pertanian berkelanjutan: Pendekatan inovatif terhadap pertanian, seperti pertanian vertikal, menggunakan teknologi untuk menghasilkan makanan secara lebih efisien.