SURATDOKTER.com - Menurut penelitian, polusi udara tidak hanya mempengaruhi sistem pernafasan, namun juga akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Isu mengenai polusi udara ini sangat ramai dibahas, karena akhir-akhir ini masyarakat Indonesia dihadapkan kepada polusi udara yang semakin tinggi.
Polusi udara yang sedang dialami oleh masyarakat Jakarta sendiri disebabkan oleh gas emisi dari sektor transportasi.
Baca Juga: Waspada Kasus ISPA di Jakarta Imbas Polusi Udara Tinggi
Hubungan Polusi Udara dengan Kesehatan Mental
Untuk mengetahui hal ini, dilakukan sebuah penelitian di Amerika Serikat dan Denmark, yang melibatkan peserta dari kedua negara tersebut.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang cukup siginifikan terkait paparan polusi udara dengan meningkatnya risiko gangguan kejiwaan.
Beberapa contoh gangguan kejiwaan meliputi skizofrenia, depresi, gangguan kepribadian dan gangguan bipolar.
Baca Juga: Berpengaruh ke Kesehatan Mental! Inilah Bahaya Telat Makan bagi Kesehatan yang Sering Diabaikan
Tim peneliti mengidentifikasi bahwa paparan polusi udara bisa memicu mekanisme peradangan pada sistem saraf, yang berkontribusi terhadap timbulnya masalah kesehatan mental.
Banyak penelitian lainnya juga menemukan bahwa tercemarnya kondisi udara dapat berpengaruh kepada kesehatan mental.
Penelitian ini menemukan bahwa paparan polusi udara dapat berdampak pada wilayah-wilayah otak yang mengendalikan emosi, seperti hipokampus, amigdala, dan korteks prefrontal.
Secara sederhananya, polusi udara yang masuk dapat menyebabkan perubahan pada area otak manusia untuk mengontrol emosi.
Baca Juga: 10 Cara Meredakan Anxiety Disorder atau Gangguan Kecemasan
Akibatnya,orang-orang yang terpapar polusi udara rentan terhadap gangguan kecemasan dan depresi lebih daripada mereka yang menghirup udara yang lebih bersih.