Legalitasnya Masih Diperdebatkan: Tanaman Kratom Sebagai Obat Tradisional Baik atau Tidak untuk Dikonsumsi?

SURATDOKTER.com - Tanaman kratom, yang memiliki nama ilmiah Mitragyna speciosa, telah menjadi subjek perdebatan panas dalam beberapa tahun terakhir.

Di beberapa negara, kratom digunakan sebagai obat tradisional dan dijual bebas, sementara di negara lain, penggunaannya dilarang karena potensi risiko kesehatannya.

Artikel ini akan membahas manfaat dan risiko kratom, serta situasi legalitasnya yang masih diperdebatkan.

Apa Itu Kratom?

Kratom adalah tanaman tropis asli Asia Tenggara, terutama Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Papua Nugini.

Daunnya telah digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat setempat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti nyeri, kelelahan, dan gejala kecemasan.

Kratom biasanya dikonsumsi dengan cara dikunyah, diseduh menjadi teh, atau diolah menjadi bubuk atau kapsul.

Potensi Manfaat Kratom

Tanaman yang bisa dijadikan obat tradisional atau herbal ini dipercaya memiliki bermacam manfaat seperti berikut ini:

1. Penghilang Nyeri Alami

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kratom memiliki sifat analgesik yang dapat membantu mengurangi nyeri kronis, seperti nyeri punggung dan artritis.

Baca Juga: 8 Manfaat Daun Mengkudu, Tanaman yang Baik bagi Kesehatan Jantung Hingga Kecantikan Kulit

2. Meningkatkan Energi

Pada dosis rendah, kratom dilaporkan dapat meningkatkan energi dan mengurangi kelelahan, mirip dengan efek stimulan ringan.

3. Mengatasi Kecemasan dan Depresi

Kratom juga dilaporkan memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi.

4. Bantuan untuk Gejala Penarikan Opiat

Beberapa pengguna kratom mengklaim bahwa tanaman ini membantu mereka mengatasi gejala penarikan dari obat opiat (opiod).

Risiko dan Efek Samping Kratom

Meski demikian, sayangnya, ada beberapa efek samping dari penggunaan kratom sebagai obat tradisional atau herbal.

Beberapa efek samping dari penggunaan tanaman satu ini adalah: