SURATDOKTER.com – Puasa ramadhan merupakan kewajiban setiap umat muslim, begitu pula bagi penderita gerd dan asam lambung bukan suatu penghalang.
Melengkapi sumber nutrisi sahur dan berbuka bagi penderita gerd dan asam lambung itu penting.
Asupan nutrisi sahur dan berbuka saat menjalankan ibadah puasa ramadhan dapat dikontrol dengan baik.
Namun sebelum itu, tahu kah kalian perbedaan antara gerd dan asam lambung? Simak penjelasan berikut:
Perbedaan Gerd dan Asam Lambung
Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd) merupakan suatu kondisi dimana refluksi asam pada lambung ke kerongkongan yang terjadi setidaknya lebih dari sekali dalam seminggu.
Selain itu, orang yang menderita maag dapat mengalami gerd memiliki gejala serupa seperti rasa terbakar di dada dan seperti makanan yang tersangkut di tenggorokan.
Sedangkan, Asam Lambung (Maag) merupakan gangguan yang terjadi pada lambung dan ditandai dengan rasa nyeri atau terbakar di ulu hati.
Kemudian rasa tidak nyaman, begah setelah makan dan lambung terasa lebih cepat kenyang.
Gerd disebabkan oleh paparan asam pada lambung yang berulang ke esofagus atau kerongkongan sehingga mukosa esofagus perlahan dapat terkikis.
Sedangkan, asam lambung disebabkan asam pada lambung yang tidak sampai naik ke atas, namun mengiritasi dinding esofagus setelah melewati katup esofagus. Sehingga mengakibatkan dinding lambung mengalami iritasi.
Baca Juga: Sering Dikira Sama Maag dan Gerd Ternyata Berbeda, Berikut Penyebab, Gejala dan Cara Mencegahnya
Keduanya merupakan sakit yang tidak boleh disepelekan, terutama tentang asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh.
Karena tidak semua kandungan atau nutrisi pada makanan dapat diterima oleh penderita gerd dan asam lambung.
Penting untuk mengetahui nutrisi asupan makanan yang cocok terutama saat menjalankan ibadah puasa ramadhan.