• Senin, 22 Desember 2025

Suami Didiagnosis Teratozoospermia, Berikut Perawatan Kesuburan untuk Program Hamil

Photo Author
- Minggu, 14 Januari 2024 | 21:11 WIB
Ilustrasi Perawatan Kesuburan Penderita Teratozoospermia untuk Program Hamil (freepik/freepik)
Ilustrasi Perawatan Kesuburan Penderita Teratozoospermia untuk Program Hamil (freepik/freepik)

Inseminasi buatan adalah proses dimana sampel sperma dari pasangan atau donor dimasukkan ke dalam rahim ibu tepat pada saat ovulasi. 

Inseminasi buatan akan menjadi pilihan pertama yang dipertimbangkan jika ibu tidak memiliki masalah kesuburan dan satu-satunya penyebab yang mencegah terjadinya kehamilan adalah teratozoospermia. Metode ini juga hanya direkomendasikan pada wanita di bawah 35 tahun.

2. Fertilisasi In-Vitro (IVF)

Fertilisasi In-Vitro (IVF) memungkinkan sel telur pasien bergabung dengan sampel sperma berkualitas tinggi dalam wadah laboratorium khusus dengan kondisi terkontrol untuk meningkatkan peluang keberhasilan pembuahan.

3. Fertilisasi In-Vitro (IVF) dan Injeksi Mikro Sperma Intracytoplasmic (IVF + ICSI)

Dalam prosedur khusus ini, satu sperma secara hati-hati dimasukkan langsung ke dalam sitoplasma sel telur matang menggunakan jarum mikroskopis melalui manipulasi mikro.

Teknik ini menawarkan tingkat kehamilan tertinggi dengan mengabaikan motilitas sperma sebagai keperluan untuk membuahi sel telur. Oleh sebab itu, perawatan ini adalah pilihan terbaik untuk pasangan dengan teratozoospermia sedang hingga berat.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Program Bayi Tabung?

Komplikasi Teratozoospermia

Beberapa komplikasi yang bisa muncul akibat teratozoospermia yaitu:

  • Sulit memperoleh keturunan
  • Stres dan depresi sebab sulit mempunyai anak
  • Perlu menjalani teknologi reproduksi berbantu dengan biaya yang mahal dan rumit

Pencegahan Teratozoospermia

Risiko terjadinya teratozoospermia bisa diperkecil melalui penerapan gaya hidup sehat. Beberapa upaya yang bisa dilakukan yaitu:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Tidak merokok, minum minuman beralkohol  berlebihan, atau memakai narkoba
  • Rutin berolahraga
  • Mengonsumsi buah dan sayur untuk memperoleh banyak nutrisi dan antioksidan
  • Mengelola stres yang bisa menurunkan fungsi seksual dan mengganggu hormon yang diperlukan untuk produksi sperma
  • Lebih berhati-hati terhadap paparan pestisida, timbal, dan bahan kimia
  • Menggunakan pakaian dalam yang longgar
  • Menjauhkan testis dari paparan benda panas, seperti tidak memangku laptop saat bekerja***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: instagram.com/spogman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X