psikologi

Crab Mentality: Saat Keberhasilan Orang Lain Justru Jadi Ancaman

Selasa, 28 Oktober 2025 | 22:29 WIB
Ilustrasi untuk crab mentality

SURATDOKTER.com - Pernahkah Anda melihat seseorang yang seolah tak senang melihat keberhasilan orang lain, bahkan berusaha menjatuhkannya?

Fenomena ini dikenal dalam psikologi sosial sebagai crab mentality atau mentalitas kepiting.

Istilah ini diambil dari perilaku kepiting dalam ember: ketika satu kepiting mencoba keluar, kepiting lain justru menariknya kembali ke bawah — sehingga tak satu pun berhasil keluar hidup-hidup.

Dalam konteks manusia, crab mentality menggambarkan pola pikir destruktif di mana seseorang tidak ingin orang lain lebih berhasil darinya. Ia rela menjelekkan, meremehkan, atau bahkan menghalangi kemajuan orang lain, hanya agar dirinya tidak merasa tertinggal.

Baca Juga: Sangat Bepengaruh! Ini Efek Trauma Masa Kecil terhadap Pola Komunikasi Dewasa

Asal-Usul dan Arti Psikologis Crab Mentality

Crab mentality bukan sekadar sifat iri biasa. Secara psikologis, ini merupakan mekanisme pertahanan diri yang muncul dari rasa tidak aman (insecurity) dan rendahnya harga diri.

Seseorang dengan pola pikir ini cenderung menilai kebahagiaan berdasarkan perbandingan sosial, bukan pada pencapaian pribadi.

Mereka merasa keberhasilan orang lain secara otomatis berarti kegagalan bagi dirinya. Karena itu, alih-alih termotivasi, ia justru berusaha menurunkan orang lain agar posisinya terlihat lebih tinggi.

Fenomena ini sering ditemukan di lingkungan kompetitif seperti dunia kerja, kampus, atau bahkan dalam keluarga besar di mana prestasi sering dijadikan ukuran nilai diri.

Ciri-Ciri Orang dengan Crab Mentality

Seseorang yang memiliki mentalitas kepiting biasanya tidak sadar bahwa perilakunya merugikan orang lain — dan dirinya sendiri. Berikut beberapa ciri yang sering muncul:

  1. Meremehkan keberhasilan orang lain.
    Misalnya mengatakan, “Ah, dia sukses karena beruntung, bukan karena kerja keras.”

  2. Menolak memberi dukungan atau pujian.
    Ia enggan mengakui pencapaian orang lain karena takut terlihat kalah.

  3. Menyebarkan komentar negatif.
    Sering menyindir atau menyebar opini buruk tentang orang yang lebih berhasil.

  4. Senang jika orang lain gagal.
    Ada rasa puas atau lega ketika orang lain mengalami kesulitan.

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB