psikologi

Memahami Fenomena Duck Syndrome di Kalangan Remaja: Gangguan Kecemasan Akibat Ekspektasi Tinggi

Rabu, 24 Juli 2024 | 17:00 WIB
Memahami Fenomena Duck Syndrome (unsplash.com/@benpattinson)

SURATDOKTER.com - Duck syndrome merpuka fenomena psikologis yang menggambarkan kondisi seseorang yang tampak tenang di luar padahal sebenarnya sedang berjuang keras di dalam.

Duck syndrome ini sering dialami oleh mahasiswa yang merasa harus memenuhi ekspektasi tinggi dari lingkungan sekitarnya.

Selain itu, duck syndrome juga diperparah oleh pengaruh media sosial yang menampilkan citra kehidupan sempurna.

Hal ini membuat orang yang mengalami kondisi mental ini membutuhkan perhatian dan dukungan yang tepat agar penderitanya bisa mengatasi tantangan yang dihadapi.

Apa itu Duck syndrome?

Istilah "duck syndrome" diduga berasal dari Universitas Stanford, sering juga disebut sebagai Stanford duck syndrome.

Fenomena ini menggambarkan mahasiswa yang tampak tenang dan santai di permukaan, seperti bebek yang tampak tenang meluncur di atas air, padahal mereka sebenarnya berjuang keras di bawah permukaan untuk mengatasi tekanan kehidupan kuliah.

Sebagian mahasiswa mungkin tampak sanggup menjalani kehidupan perkuliahan, ekstrakurikuler, dan sosial mereka dengan lancar-lancar saja.

Namun, tampilan ini sering kali menyembunyikan kenyataan tantangan yang mereka hadapi dan usaha keras yang mereka lakukan untuk memenuhi ekspektasi yang tinggi.

Teman-teman dan rekan-rekan mereka mungkin tanpa sadar memperkuat budaya yang menciptakan duck syndrome ini.

Misalnya, mereka mungkin menampilkan citra kesuksesan, kebahagiaan, dan prestasi di media sosial atau dalam percakapan, yang bisa menciptakan siklus keraguan diri dan perbandingan yang merugikan.

Baca Juga: Amnesia vs Demensia: Kondisi Hilang Ingatan yang Ternyata Berbeda

Gejala Duck syndrome

Gejala dan tanda duck syndrome tidak spesifik. Gejalanya bisa jadi mirip dengan gangguan mental lain, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Kecemasan, kegugupan, dan tekanan mental menjadi bayang-bayang di balik usaha para penderita sindrom ini untuk selalu terlihat baik-baik saja dan bahagia.

Selain itu, penderitanya mungkin juga mengalami kesulitan tidur, pusing, dan kesulitan berkonsentrasi. Kemudian, ada beberapa gejala lain dari kondisi mental ini, seperti:

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB