SURATDOKTER.com - Meskipun seringkali digunakan secara bergantian atau disalahartikan, "empath" (empati) dan "Highly Sensitive Person" (HSP) sebenarnya merujuk pada konsep yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula.
Orang yang memiliki tingkat empath yang tinggi biasanya juga sebagai highly sensitive person. Namun tidak semua HSP memiliki tingkat empath yang lebih tinggi.
Seorang HSP mungkin lebih fokus pada respons sensorik mereka terhadap lingkungan, sementara seorang empath lebih terfokus pada kemampuan mereka untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Lebih jelasnya simak penjelasan berikut!
Pengertian Empath
Empati (empath) adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain. Ini melibatkan kemampuan untuk memasuki sudut pandang orang lain dan benar-benar merasakan perasaan mereka.
Empati mencakup identifikasi, pemahaman, dan penghargaan terhadap perasaan orang lain, serta menunjukkan kepedulian dan pengertian terhadap mereka.
Empati tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan kualitas interaksi sosial, tetapi juga memiliki peran yang signifikan dalam memberikan dukungan emosional, menyelesaikan konflik, dan meningkatkan pemahaman antar manusia.
Baca Juga: Ini Caranya Meningkatkan Empati dan Memahami Orang lain
Penting untuk dicatat bahwa empati bukanlah sifat bawaan, melainkan kemampuan yang dapat dikembangkan melalui kesadaran, latihan, dan tekad untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain.
Dengan usaha ini, seseorang dapat memposisikan diri dalam situasi orang lain, melihat dunia dari perspektif mereka, dan meningkatkan tingkat kepedulian.
Pengertian Highly Sensitive Person
Seorang Highly Sensitive Person (HSP) adalah individu yang memiliki tingkat sensitivitas atau kepekaan yang tinggi, baik secara emosional, fisik, maupun dalam interaksi sosial.
Istilah lain untuk Highly Sensitive Person adalah Sensory Processing Sensitivity (SPS). Orang yang memiliki kepribadian HSP cenderung lebih responsif terhadap rangsangan di sekitarnya.
Mereka dapat merasa terlalu terpengaruh oleh keramaian, kebisingan, atau interaksi sosial dengan banyak orang, yang dapat menyebabkan kelelahan akibat terlalu banyaknya stimulasi.
Penting untuk dicatat bahwa HSP bukanlah gangguan mental, melainkan suatu tipe kepribadian. Kondisi ini cenderung dipengaruhi oleh faktor genetik.
Meskipun karakteristik HSP seringkali dikaitkan dengan kepribadian introvert, namun sebenarnya individu ekstrovert atau ambivert juga dapat memiliki sifat Highly Sensitive Person.