• Senin, 22 Desember 2025

Shaving atau Waxing: Mana yang Lebih Aman untuk Menghindari Folikulitis?

Photo Author
- Sabtu, 29 November 2025 | 05:08 WIB
Folitikus
Folitikus

SURATDOKTER.com - Folikulitis adalah kondisi ketika folikel rambut mengalami peradangan atau infeksi, biasanya muncul sebagai benjolan merah kecil disertai rasa gatal atau nyeri.

Dua metode hair removal yang paling umum—shaving dan waxing—keduanya dapat memicu folikulitis jika tidak dilakukan dengan benar.

Namun, masing-masing memiliki risiko dan manfaat yang berbeda. Untuk mengetahui mana yang lebih aman, kita perlu memahami bagaimana kedua metode ini bekerja terhadap kulit dan folikel rambut.

Baca Juga: Mengapa Area Bikini Rentan Terkena Folikulitis? Ini Penjelasan Medisnya

Bagaimana Shaving Bekerja dan Apa Risikonya?

Shaving atau mencukur menghilangkan rambut tepat di permukaan kulit menggunakan pisau cukur. Teknik ini cepat, murah, dan mudah dilakukan di rumah.

Namun, shaving memiliki risiko menghasilkan ujung rambut yang tajam, terutama jika mencukur melawan arah tumbuh rambut. Rambut yang tajam ini dapat menusuk kembali kulit saat tumbuh, menyebabkan ingrown hair dan memicu folikulitis.

Risiko utama shaving:

  • Ujung rambut runcing dan mudah masuk kembali ke kulit
  • Luka kecil akibat pisau cukur tumpul
  • Gesekan terlalu dekat dengan kulit
  • Kontaminasi bakteri pada pisau cukur
  • Kulit menjadi kering dan iritasi pasca mencukur

Shaving membutuhkan teknik yang benar agar folikulitis tidak mudah muncul.

Bagaimana Waxing Bekerja dan Apa Risikonya?

Waxing mencabut rambut hingga ke akar menggunakan lilin panas atau dingin. Metode ini memberikan hasil lebih halus dan tahan lama dibanding shaving.

Namun, tarikan waxing menyebabkan stres pada folikel rambut. Setelah rambut tercabut, folikel menjadi lebih terbuka dan rentan terkena bakteri atau iritasi. Inilah alasan beberapa orang mengalami folikulitis beberapa hari setelah waxing.

Risiko utama waxing:

  • Folikel terbuka sehingga bakteri mudah masuk
  • Tarikan berulang pada area yang sama membuat kulit stres
  • Lilin panas dapat memicu iritasi atau luka bakar ringan
  • Rambut yang patah bisa tumbuh ke dalam
  • Kebersihan alat yang tidak terjaga dapat menyebabkan infeksi

Meskipun begitu, waxing yang dilakukan dengan teknik tepat dapat mengurangi risiko folikulitis secara signifikan.

Baca Juga: Perawatan Harian untuk Kulit yang Mudah Mengalami Ingrown Hair

Shaving vs Waxing: Mana yang Lebih Berpotensi Memicu Folikulitis?

Folikulitis bisa muncul dari kedua metode, tetapi tingkat risikonya tidak sama untuk semua orang.

• Jika kulit sangat sensitif dan rambut cenderung melengkung:

Shaving lebih sering menyebabkan folikulitis karena ujung rambut yang tajam dan mudah menusuk ke kulit. Rambut keriting atau tebal sangat mudah mengalami ingrown hair setelah dicukur.

• Jika salon tidak higienis atau teknik waxing buruk:

Waxing dapat lebih berisiko karena bakteri dapat masuk ke folikel yang terbuka. Double-dipping, lilin panas, dan tarikan berulang sering menjadi penyebab folikulitis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Mayo Clinic, Cleveland Clinic, AAD

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Rumahan Membuat Rambut Menjadi Lembut dan Bercahaya

Minggu, 30 November 2025 | 21:52 WIB

Kapan Harus Berhenti Waxing dan Kapan Harus ke Dokter?

Kamis, 27 November 2025 | 03:22 WIB

Terpopuler

X