Apa yang Terjadi Jika Gejala Ini Diabaikan?
Neuropati diabetik tidak hanya menimbulkan rasa panas atau terbakar. Jika dibiarkan, saraf dapat semakin lemah hingga menyebabkan hilangnya rasa sepenuhnya. Kondisi ini berbahaya karena:
- penderita bisa tidak merasakan luka kecil,
- luka dapat membesar tanpa disadari,
- infeksi mudah berkembang,
- risiko amputasi meningkat bila luka tidak ditangani tepat waktu.
Karena itu, mengenali gejala sejak awal dapat mencegah komplikasi jangka panjang.
Siapa yang Lebih Berisiko Mengalami Sensasi Terbakar Ini?
Sensasi terbakar pada kaki lebih sering terjadi pada orang yang:
- memiliki riwayat diabetes tipe 2,
- jarang memeriksa gula darah,
- tidak menjaga pola makan,
- merokok,
- mengalami kelebihan berat badan,
- atau memiliki tekanan darah tinggi.
Namun, orang tanpa diagnosis diabetes pun bisa merasakan gejala ini sebagai tanda awal peningkatan gula darah yang belum terdeteksi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera lakukan pemeriksaan jika:
- sensasi terbakar muncul hampir setiap hari,
- rasa panas makin parah di malam hari,
- kaki menjadi sering mati rasa,
- muncul luka yang tidak terasa sakit,
- atau jika kamu memiliki faktor risiko diabetes.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan gula darah, tes fungsi saraf, dan evaluasi kesehatan kaki secara menyeluruh.
Baca Juga: 10 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan, No. 4 Bikin Nggak Nyangka!
Cara Mengurangi Gejala Sambil Menunggu Pemeriksaan
Beberapa langkah sederhana dapat membantu meredakan ketidaknyamanan:
- menjaga gula darah tetap stabil,
- memakai alas kaki yang lembut dan tidak sempit,
- menghindari berjalan tanpa alas kaki,
- dan merawat kulit kaki agar tidak kering atau pecah.
Langkah ini tidak menggantikan pemeriksaan medis, tetapi bisa membantu mengurangi iritasi saraf sementara.
Nyeri kaki atau sensasi terbakar bukan gejala yang boleh diabaikan, terutama bila muncul terus-menerus dan disertai riwayat gula darah yang tidak stabil.
Kondisi ini dapat menjadi tanda awal neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat kadar gula yang terlalu tinggi. Mengidentifikasinya lebih awal membantu mencegah komplikasi serius dan memungkinkan perawatan yang lebih efektif.***