SURATDOKTER.com - Penyakit hati masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu penyakit yang cukup dikenal masyarakat adalah hepatitis.
Namun, tidak semua orang memahami bahwa infeksi hepatitis tertentu bisa berkembang menjadi penyakit yang jauh lebih serius, yaitu kanker hati.
Mengenal Hepatitis dan Jenis-Jenisnya
Peradangan pada hati atau hepatitis bisa muncul akibat beragam pemicu, mulai dari infeksi virus, konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan, penggunaan obat tertentu, hingga gangguan sistem kekebalan tubuh. Meski begitu, infeksi virus—terutama hepatitis B dan C—menjadi penyebab yang paling sering ditemukan.
Baca Juga: Waspada Bagi Penyuka Makanan Mentah Atau Setengah Matang, Resiko Hepatitis A Menghadang!
Berbeda dari tipe lainnya, hepatitis B dan C berpotensi berkembang menjadi kondisi jangka panjang. Ketika infeksi berlangsung lebih dari enam bulan, biasanya hal ini dikategorikan sebagai hepatitis kronis. Jika tidak mendapatkan penanganan yang sesuai, peradangan kronis ini bisa merusak jaringan hati secara perlahan.
Proses Perkembangan Menuju Kanker Hati
Hati memiliki kemampuan untuk meregenerasi sel-selnya sendiri. Namun, jika terjadi peradangan kronis dalam waktu lama, proses regenerasi ini bisa terganggu.
Akibatnya, jaringan hati mengalami perubahan struktur dan fungsi. Lama-kelamaan, kerusakan ini berkembang menjadi sirosis, yaitu pengerasan hati akibat terbentuknya jaringan parut.
Sirosis menjadi faktor risiko utama munculnya kanker hati, terutama jenis karsinoma hepatoseluler (hepatocellular carcinoma/HCC). Kondisi ini paling sering ditemukan pada individu yang telah lama menderita hepatitis B atau C kronis.
Virus hepatitis diketahui mampu mengacaukan struktur genetik pada sel-sel hati, yang kemudian dapat mendorong terbentuknya sel-sel tidak normal.
Peran Hepatitis B dan C sebagai Pemicu
Virus hepatitis B memiliki kemampuan untuk masuk ke inti sel hati dan memengaruhi DNA di dalamnya. Proses ini meningkatkan potensi terjadinya mutasi genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel tidak terkendali.
Di sisi lain, hepatitis C cenderung merusak hati secara perlahan, memicu peradangan terus-menerus, dan pada akhirnya menyebabkan sirosis serta kanker.