Meskipun begitu, tidak semua kasus polycoria memberikan dampak yang sama dimana hal ini menjadikan polycoria dibagi 2 jenis:
- Polycoria sejati
Kondisi polycoria sejati (true polycoria) melibatkan setiap pupil memiliki otot sendiri untuk mengatur cahaya.
Ini dikarenakan masing-masing pupil memiliki otot sfingter yang berfungsi sendiri, memungkinkan mereka untuk mengatur masuknya cahaya ke mata secara independen.
Selain itu, kondisi ini biasanya dikaitkan dengan gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau sensitivitas berlebihan terhadap cahaya, karena pupil ganda dapat mengganggu proses fokus cahaya pada retina.
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Ini Cara Menggunakan Softlens yang Aman Bagi Mata
- Pseudopolycoria
Pseudopolycoria adalah kondisi langka pada mata yang tampak menyerupai adanya banyak pupil, tetapi sebenarnya tidak demikian.
Dalam kondisi ini, terdapat beberapa lubang kecil pada iris, bagian berwarna pada mata, yang terlihat seperti pupil tambahan.
Meskipun lubang-lubang ini terlihat menyerupai pupil, mereka tidak memiliki kemampuan untuk berfungsi seperti pupil sejati, seperti mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.
Penyebab pada pseudopolycoria biasanya terkait dengan kelainan bawaan atau trauma yang memengaruhi struktur iris.
Dari kedua kondisi tersebut, meskipun kelainan ini jarang terjadi, gejalanya dapat bervariasi mulai dari gangguan penglihatan ringan hingga penglihatan kabur yang cukup signifikan.
Penyebab polycoria
Secara umum, penyebab polycoria belum sepenuhnya diketahui, namun kondisi ini dapat dikaitkan dengan faktor genetik atau kelainan perkembangan selama masa kehamilan.
Walaupun penyebabnya masih menjadi misteri, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan perkembangan selama masa embrionik.
Faktor genetik dan lingkungan juga diduga berperan dalam memicu munculnya kondisi ini, meskipun bukti ilmiah masih terbatas.
Selain faktor bawaan, polycoria juga dapat dikaitkan dengan kondisi medis tertentu seperti sindrom Axenfeld-Rieger atau trauma pada mata.