SuratDokter.com - Baru-baru ini, dunia ilmiah dikejutkan dengan munculnya Wetland Virus (WELV) yang pertama kali ditemukan di Cina.
Virus ini menjadi perhatian khusus karena diduga ditularkan melalui gigitan kutu dan berpotensi menyebabkan masalah pada otak manusia.
Para peneliti di Cina melakukan penelitian intensif untuk memahami penyebaran virus ini. Mereka mengumpulkan sekitar 14.600 kutu dari berbagai wilayah di Cina bagian utara, termasuk di area di mana seorang pasien pertama kali terinfeksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar dua persen dari kutu-kutu tersebut membawa materi genetik WELV.
Spesies kutu yang paling sering terinfeksi adalah Haemaphysalis concinna, yang banyak ditemukan di Cina, Rusia, dan Eropa Tengah.
Baca Juga: Beberapa Virus Influenza yang Sering Menyerang Tubuh Manusia, Simak yuk Penjelasan Berikut Ini!
Lebih lanjut, peneliti melakukan uji pada ratusan pasien yang mengalami demam setelah digigit kutu dalam satu bulan terakhir.
Dari penelitian tersebut, sebanyak 20 pasien dinyatakan positif terinfeksi WELV. Gejala yang dialami pasien meliputi demam, sakit kepala, muntah, dan nyeri punggung.
Pada beberapa kasus, virus ini bahkan menyebabkan kerusakan jaringan dan pembekuan darah. Salah satu pasien WELV sempat mengalami koma akibat tingginya konsentrasi sel darah putih dalam otaknya.
Meskipun demikian, semua pasien WELV dilaporkan sudah pulih setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Mereka diperbolehkan pulang dalam waktu 4 hingga 15 hari setelah mendapatkan perawatan.
Penelitian laboratorium pada tikus juga menunjukkan bahwa WELV dapat menyebabkan infeksi serius yang berisiko memengaruhi sistem saraf, meskipun pada beberapa kasus infeksi bersifat ringan.
Penularan Melalui Kutu
WELV diketahui ditularkan melalui gigitan kutu, terutama dari spesies Haemaphysalis concinna. Virus ini bahkan bisa ditularkan secara transovarial, yaitu dari induk kutu kepada keturunannya.
Hal ini berarti virus WELV dapat menyebar secara luas di daerah yang menjadi habitat kutu, terutama di kawasan basah dan hutan.