SURATDOKTER.com - Dermatitis, sebuah istilah medis yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, sebenarnya merupakan kondisi yang cukup umum terjadi pada anak-anak.
Ini adalah gangguan kulit yang dapat menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan bahkan iritasi pada kulit si kecil.
Jika tidak dikenali dan ditangani dengan baik, dermatitis dapat mengganggu tidur anak dan bahkan memengaruhi kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai gejala, penyebab, dan cara penanganan dermatitis pada anak.
Apa Itu Dermatitis?
Dermatitis adalah kondisi medis yang memiliki tanda iritasi dan peradangan pada kulit, biasanya disebabkan oleh reaksi alergi atau kontak dengan iritan tertentu.
Pada anak-anak, dermatitis dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk dermatitis atopik (eksim), dermatitis kontak, dan dermatitis seboroik (biasanya dikenal sebagai kulit kepala berketombe pada bayi).
Baca Juga: Kulit Kering dan Gatal Setelah Mandi? Ini Cara Mengatasinya dengan Benar!Gejala Dermatitis pada Anak
Gejala Dermatitis Pada Anak
1. Gatal-gatal intens: Salah satu gejala utama dermatitis adalah rasa gatal yang menyebabkan anak sering menggaruk kulitnya, terutama di area yang terkena.
2. Kemerahan dan bengkak: Kulit si kecil mungkin tampak kemerahan, teriritasi, atau bahkan membengkak tergantung pada jenis dermatitis yang dialami.
3. Ruam atau luka kecil: Dermatitis dapat menyebabkan munculnya ruam atau luka kecil di kulit anak, terutama di area yang sensitif atau yang sering terpapar iritan.
4. Kulit kering dan bersisik: Beberapa jenis dermatitis dapat membuat kulit anak terasa kering dan bersisik, terutama pada dermatitis atopik atau eksem.
5. Gangguan tidur: Karena rasa gatal yang intens, anak mungkin kesulitan tidur atau sering terbangun di malam hari. Hal Ini menyebabkan gangguan kualitas tidur dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Penyebab Dermatitis pada Anak
- Alergi makanan: Beberapa kasus dermatitis bisa dipicu oleh alergi makanan tertentu, seperti telur, susu, kacang-kacangan, atau seafood.
- Alergi kontak: Reaksi kulit dapat terjadi jika anak terpapar dengan bahan kimia, deterjen, sabun, atau produk perawatan kulit tertentu.
- Kondisi kulit tertentu: Kulit yang kering atau sensitif dapat membuat anak lebih rentan terhadap dermatitis.