SURATDOKTER.com - Stroke sering disebut sebagai "silent killer" atau pembunuh dalam diam karena sering kali menyerang tanpa peringatan dan dapat menyebabkan kematian atau kecacatan serius dalam waktu singkat.
Di Indonesia, tren peningkatan kematian akibat stroke menjadi perhatian serius bagi para ahli kesehatan dan masyarakat luas.
Apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita intip data peningkatan kematian akibat stroke di Indonesia.
Baca Juga: Alami Gagal Ginjal Kronis? Ini Cara Tepat Merawatnya Agar tidak Komplikasi dan Semakin Parah
Lonjakan Kasus dan Angka Kematian
Dalam beberapa tahun terakhir, data menunjukkan peningkatan signifikan dalam kasus stroke dan angka kematian yang diakibatkannya.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, stroke kini menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, mengalahkan penyakit jantung dan diabetes.
Pada 2023, tercatat lebih dari 500.000 kasus stroke baru, dengan lebih dari 200.000 di antaranya berujung pada kematian.
Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 10% dibandingkan tahun sebelumnya, mengindikasikan adanya tren yang mengkhawatirkan dalam prevalensi dan mortalitas stroke di Indonesia.
Faktor-Faktor Penyebab Stroke
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan ini:
1. Gaya Hidup Tidak Sehat
Pola makan yang tinggi lemak dan gula, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok adalah faktor utama yang meningkatkan risiko stroke.
2. Hipertensi
Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke. Data menunjukkan bahwa banyak orang Indonesia tidak menyadari mereka memiliki hipertensi atau tidak mengelolanya dengan baik.
3. Diabetes
Penyakit diabetes meningkatkan risiko stroke secara signifikan, dan prevalensi diabetes di Indonesia terus meningkat.
4. Kurangnya Kesadaran dan Edukasi
Banyak orang tidak menyadari gejala awal stroke dan tidak mendapatkan penanganan medis tepat waktu.